Gara-gara sedang heboh polemik tentang Dewa Kipas, olahraga catur kembali ramai diperbincangkan dan dimainkan orang. Konon penjualan papan catur di sejumlah marketplace mengalami peningkatan. Wow!
Gara-gara catur kembali ngetren, saya jadi teringat kembali pengalaman saya pernah ikut dalam turnamen catur tingkat kabupaten di Temanggung.
Waktu itu umur saya masih kisaran belasan tahun dan tentu saja masih imut-imut. Tapi oleh bapak saya, saya didorong ikut dan didaftarkan main di turnamen yang pesertanya nggak main-main. Selain para jagoan pos ronda dan atlet kabupaten, pesertanya juga datang dari luar daerah.
Jadi, apakah saya saat itu merupakan atlet cilik potensial yang sengaja digembleng dalam sebuah turnamen? Hmm, sepertinya tidak. Lha wong main sama tetangga saja saya lebih sering keok.
Alasan paling masuk akal saat itu karena salah satu panitianya adalah bapak saya sendiri. Mungkin saya didaftarkan sekedar untuk penggembira dan supaya pesertanya terlihat ramai dan memuaskan sponsor.
Maka, tanpa persiapan dan latihan, saya pun nurut saja ikut jadi peserta. Target kemenangan tidak saya pikirkan, karena dapat jatah konsumsi saja sudah bikin saya senang.
Turnamen catur itu menggunakan sistem Swiss tujuh babak. Artinya setiap peserta wajib main tujuh kali dengan lawan yang berbeda. Setiap kemenangan dihargai satu poin, remis atau draw setengah poin dan kalah nggak dapat poin alias nol.
Dalam gedung tempat pertandingan, meja dan kursi diatur sedemikian rupa sesuai klasemen sementara. Jadi kalau poinnya masih sedikit atau peringkat klasemennya di bawah, maka bakal terlihat dari posisi mejanya yang letaknya di bagian belakang.
Sedangkan penghuni klasemen papan atas bakal terlihat lebih gagah karena mejanya paling depan, bahkan di atas panggung dengan sorotan penonton lebih banyak.
Pertandingan pertama saya berjalan sesuai prediksi saya, yaitu langsung kalah tanpa perlawanan. Tapi saya tetap tegar dan menatap pertandingan kedua dengan santai. Hasilnya? Saya pun menang!
Luar biasa, kemenangan tersebut saya dapat dengan begitu cepat dan tanpa mengeluarkan energi yang melelahkan. Pasalnya saya menang WO karena lawan saya entah kenapa tidak datang.