Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ortu Kembali Kerja di Luar, Bagaimana Nasib Anak yang Masih Sekolah dari Rumah?

5 Juni 2020   14:10 Diperbarui: 5 Juni 2020   14:19 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak PAUD pun belajar dengan sarana online (foto: widikurniawan)

Sebagian besar pekerja sudah mulai harus kembali beraktivitas di tempat kerja masing-masing. Meskipun belum ada tanda pandemi usai, tetapi periode work from home (WFH) berangsur berakhir dengan dimulainya periode new normal.

Era new normal yang digembar-gemborkan untuk memacu kembali aktivitas masyarakat yang sempat tersendat saat pandemi, nyatanya bakal berefek di ranah keluarga. Ada kekhawatiran justru ketika orang tua sudah kembali aktif di luar rumah, justru bakal meninggalkan anak-anak yang tanpa pengawasan maksimal di rumah.

Penyebabnya adalah dimulainya era new normal ternyata tidak berbarengan antara anak sekolah dengan pekerja. Ketika pekerja sudah mulai aktif ngantor, ternyata tidak diikuti hal serupa bagi anak-anak sekolah, terutama di daerah yang masih menerapkan PSBB. Masih belum diketahui dengan jelas kapan anak-anak sekolah mulai masuk lagi.

Situasi ini bagi sebagian masyarakat menimbulkan dilema. Terlebih bagi mereka yang memiliki anak usia dini hingga SD yang masih harus bersekolah dari rumah melalui metode pembelajaran jarak jauh. Rentang usia tersebut idealnya masih harus mendapatkan pendampingan untuk kegiatan belajar.

Bakal menjadi permasalahan besar ketika kedua orang tuanya harus kerja di luar rumah, bahkan dengan durasi dari pagi hingga malam, sedangkan tidak ada orang lain yang bisa mengawasi anak-anak di rumah.

Jika orang tua cuek atau justru tidak menjadikan masalah karena anak-anaknya termasuk mandiri dan bisa menyiapkan segala sesuatunya, mungkin no problem sama sekali.

"Biarin ajalah, yang sekolah anak gue, ngapain juga gue ikut campur, bikin manja aja," mungkin demikian pemikiran kalangan ini.

Tapi nggak semua orang tua begitu juga kali. Tidak semua keluarga juga punya kondisi yang serupa. Tidak semua anak-anak juga memiliki karakter dan kemampuan yang sama.

Seorang kawan sempat mengeluh kebingungan karena pekan depan harus mulai masuk bekerja ke kantor. Padahal pekan depan berbarengan dengan ujian online anaknya yang masih duduk di kelas 2 SD.

"Ya gimana gue harus kerja, suami gue udah masuk lagi, aku nggak yakin mbak asisten bisa bantu nyiapin anak gue ujian, belum lagi siapa yang ngawasi adiknya?" curhatnya.

Selama pandemi ini, kawan saya tersebut memang melakukan WFH. Meski dengan segala kerepotan dan tanggung jawabnya bekerja dari rumah, dia masih bisa nyambi mengawasi anaknya belajar dari rumah. Minimal menyiapkan perangkat dan bahan saat anaknya berkomunikasi dan belajar secara online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun