Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berkerumun dan Keluar Rumah Nggak Jelas, Kalian Sayang Keluarga Nggak Sih?

19 Mei 2020   12:12 Diperbarui: 19 Mei 2020   12:14 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keramaian di sebuah pusat perbelanjaan (foto: Tribun Jabar/Handika Rahman)

Teruntuk kalian yang masih demen keluar rumah tanpa keperluan jelas dan suka berkerumun. Satu kata untuk kalian: menjengkelkan!

Ya itu kata mutiara penting buat kalian yang keluar rumah tanpa keperluan penting. Bukan buat mereka yang memang harus keluar rumah untuk berjuang demi nafkah keluarga. Beda.

---

Hampir tiga bulan lamanya kami lebih banyak diam di rumah. Ngejogrok bae, rebahan, ngerjain tugas, kerja dari rumah, pokoknya semua hal kami lakukan demi berperan serta ikut memperlambat penyebaran virus corona.

"Tapi kan enak, tetep digaji walau kerja di rumah," ucap kalian.

Eh, sini tak bilangin baik-baik. Mau tetep digaji kek, mau enggak kek, yang namanya stay at home itu lama-lama bikin stres dan menyakitkan. Mungkin iya tetap digaji, tapi coba tanya kanan kiri kalian, apa gaji pekerja WFH masih utuh? Nggak dipotong sana-sini? Atau malah nombok gara-gara konsumsi listrik dan kuota nggak diganti sama perusahaan atau kantornya?

Memang bagaimanapun harus bersyukur. Ya, perbanyak syukur apapun itu. Masih untung nggak hilang pekerjaan, cuma hilang sedikit demi sedikit saldo tabungan yang terus berkurang karena tagihan kanan kiri tetap jalan. Benar-benar mantab alias makan tabungan.

Acungi jempol deh dan salut buat yang masih berusaha di rumah aja walau pekerjaan sudah hilang dan berusaha bangkit lagi dengan berjualan kecil-kecilan. Jualan lewat medsos, jualan lewat WA, dilakukan tanpa kenal menyerah walau untung tak seberapa. Jelas beda banget dengan yang masih sanggup jualan fashion di mal dengan membuat kerumunan.

Berbulan-bulan di rumah aja tuh nggak gampang juga. Bukan karena dulu pemerintah pernah bilang "kalian di rumah aja," bukan. Menahan diri untuk tidak sering keluar rumah adalah wujud kesadaran diri, karena kami sayang diri sendiri, keluarga dan lingkungan.

Dulu, awal-awal pandemi, banyak orang dengan bangga memasang hashtag #stayathome dan #dirumahaja. Sekarang? Ya ampun, pada ke mana orang-orang itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun