"Lha kamu yang bodoh, orang tua kamu itu melarang pacaran supaya kamu fokus belajar, sekolah, bukan malah menyimpang," kata petugas.
Saya juga menambahkan agar ia kapok dan bertobat untuk tidak berbuat hal yang aneh dan merugikan orang lain. Entahlah, apa setelah kejadian ini ia benar-benar tobat atau tidak.
Saya sengaja menuliskan kejadian ini dengan harapan banyak orang menjadi waspada ketika berada dan menggunakan fasilitas umum. Waspada juga bahwa tidak hanya wanita yang bisa jadi korban pelecehan. Laki-laki pun bisa jadi korban.
Padatnya penumpang KRL Commuterline bisa memancing perbuatan yang mengarah pelecehan seksual. Beberapa kali saya membaca di forum pengguna KRL saat terjadi peristiwa tidak pantas yang dilakukan oleh oknum penumpang pria terhadap penumpang pria lainnya memanfaatkan kondisi penuhnya kereta.
Nah, kalau sudah begini bagaimana? Dulu dibuat gerbong kereta khusus wanita dengan alasan menghindari pelecehan yang dilakukan laki-laki. Tapi sekarang laki-laki pun rentan menjadi korban sesamanya. Tentu jaminan keamanan dan kenyamanan perlu dipikirkan lagi oleh pihak pengelola KRL Commuterline.