Jumat, 17 Agustus 2018 pagi, upacara bendera memperingati hari ulang tahun ke-73 Republik Indonesia terhampar dari Sabang hingga Merauke. Momen peringatan hari paling bersejarah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita.
Tak ketinggalan, di sebuah tanah lapang yang dikelilingi pepohonan dan saung-saung kayu, upacara bendera digelar oleh komunitas Sekolah Alam Indonesia Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sejak pagi hari anak-anak dari mulai tingkat kelompok bermain, TK hingga SD sudah berkumpul dengan memakai baju adat dari berbagai daerah.
Para orang tua yang mendampingi anak-anak pun tampak antusias. Di sini mereka boleh ikut berpartisipasi sebagai peserta upacara. Cukup menyenangkan dan mengharukan, karena ternyata ada beberapa orang tua yang sudah lama tidak ikut upacara bendera.
"Sudah lama sudah sejak lulus sekolah, kangen juga sih bisa ikut upacara," ucap salah satu orang tua siswa yang hadir.
Usai upacara bendera, acara tidak selesai begitu saja. Masih ada rangkaian acara dalam tajuk "Indonesian Day" yang memang rutin digelar di SAI Cibinong setiap tahun dan kali ini mengambil tema "SAI Berkarya Untuk Negeri".
Anak-anak kelas lain, di tingkatan TK hingga SD pun menampilkan kebolehannya di hadapan penonton. Seperti halnya anak-anak kelas 5 SD yang menampilkan tari Rudat khas Suku Sasak di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Tarian Rudat ini biasanya ditampilkan untuk penyambutan tamu dan acara-acara resmi," ucap Fatwa Muhammad, guru kelas 5 SD yang melatih anak-anak tersebut.
Memang, sebelum tampil dalam "Indonesian Day", anak-anak berlatih selama beberapa hari. Namun, tak hanya semata menampilkan gerak tari, anak-anak itu sebenarnya tengah belajar tentang berbagai hal, tentang budaya, sejarah dan sebagainya.
Tiap anjungan berisi hasil karya anak-anak dalam mempelajari segala hal tentang daerah yang sedang menjadi tema pembelajaran. Misalnya ada pakaian adat, senjata khas, alat musik dan segala hal yang unik dari daerah tersebut. Mereka membuat replikanya dari barang-barang bekas seperti kardus.