Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Layanan Pesan Antar Makanan, Solusi Warung Makan Saat Ramadan

25 Mei 2018   14:14 Diperbarui: 25 Mei 2018   14:29 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warung makan tutup saat bulan Ramadan (foto: widikurniawan)

Suatu siang di bulan Ramadan sekitar tiga tahun silam. Saat itu istri saya dalam kondisi hamil besar, dan dia tidak berpuasa. Kondisinya sering mual dan mengeluh pusing. Meski tidak berpuasa, selera makannya berkurang.

Tapi siang itu, setelah saya bujuk, dia mau juga ditawari makan. Eh, ditawari makan bukan berarti sudah ada makanan di depan mata lho ya. Jaman sekarang tinggal buka gadget dan aplikasi layanan antar makanan, tinggal dipilih deh.

Mau makan di rumah juga nggak ada yang masak. Nah, akhirnya pilihan jatuh pada sebuah warung yang berjarak kurang lebih 3 kilo meter dari rumah. Pesan via aplikasi, tinggal tunggu deh.

Tapi tiba-tiba telepon saya berdering.

"Halo, Pak, maaf warungnya tutup," ujar driver ojek online yang mengambil orderan kami via aplikasi.

"Wah tutup? Kok di aplikasi tidak ada keterangan tutup ya?"

"Mau gimana lagi Pak? Mungkin lupa nutup di aplikasinya..."

Banyak warung dan rumah makan yang di aplikasi disebutkan tutup. Maklumlah bulan Ramadan. Namun, ada sebagian yang tertulis buka tapi ternyata justru tutup. Inilah yang merepotkan. Pada saat itu di bulan Ramadan sangat susah mencari warung makan yang buka di daerah kami.

Rata-rata warung dan rumah makan mulai buka di sore hari. Tentu hal ini merepotkan bagi yang membutuhkan makan siang seperti ibu hamil dan menyusui yang tidak puasa, kalangan non-muslim yang tidak sempat masak di rumah dan perempuan yang datang bulan.

Di banyak daerah, memang selalu menjadi pro dan kontra berkaitan dengan warung atau rumah makan yang buka di pagi dan siang hari saat bulan Ramadan. Polemik bahkan bisa berbuntut terjadinya kekerasan yang amat disayangkan.

Tapi bagi saya pribadi, saling menghormati dan menghargai mesti dikedepankan. Bagi saya, silakan saja warung makan buka selama ada batasan yang selayaknya. Misalnya saat warteg buka dan lazimnya adalah menutup pintu dan jendela dengan tirai agar kegiatan makan dan minum tidak terlihat dari luar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun