Ada banyak cara untuk mendidik anak sadar sampah. Salah satunya adalah dengan membuat suasana, bagaimana sampah yang tadinya kesannya jorok, kotor, banyak kuman, menjadi berubah jadi menarik. Kesadaran membuang sampah di tempat yang benar, memang masih menjadi pekerjaan rumah yang berat bagi orang Indonesia.Â
Banyak orang masih membuang sampah sembarangan tanpa merasa bersalah dan berdosa. Padahal dampak dari membuang sampah dengan sembarangan tentu sangat berbahaya bagi kesehatan, Â selain juga dapat mengakibatkan bencana.
Membangun budaya sadar sampah di sekolah, sebenarnya dapat diupayakan dengan berbagai cara. Yang jelas, anak di sekolah sudah tidak jamannya lagi dididik membuang sampah dengan benar, hanya dengan modal ceramah, atau modal nasehat verbal saja. Modal penyadaran semacam ini dipastikan akan didengar di telinga kanan hilang di telinga kiri. Â
Percuma dinasehati dan diceramahi, karena tidak lagi jamannya. Banyak orang sudah paham bagaimana membuang sampah yang benar, tetapi masalahnya ia tidak dapat mempraktekkannya atau menerapkannya.
Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan pembelajaran yang memungkinkan siswa langsung terlibat secara fisik, psikis, dan psikomotoriknya, bahwa membuang sampah pada tempatnya adalah bagian dari pola kehidupan yang penting dan menjadi kebutuhan manusia.Â
Contoh dari model pembelajaran sadar sampah ini dapat dilihat dari aktivitas kreatif yang dilakukan oleh pelajar yang tergabung dalam organisasi siswa intra sekolah (Osis) di SMP N 1 Pejagoan Kebumen Jawa Tengah.Â
Aktivitas kreatif yang dilakukan adalah dengan "menyulap" bekas tong aspal yang dilukis, menjadi tempat sampah yang enak dilihat, menarik dipandang, dan tentu membuat orang senang melihatnya.Â
Siswa pun merasa keasyikan karena ekspresi seni dan jiwa seninya dapat disalurkan dengan bebas sesuai dengan imajinasi dan inovasinya masing-masing.
Nah lalu, bagaimana detail teknik pencerahan sadar sampah dengan model seperti ini dilakukan ? Pertama, buatlah even atau kegiatan sebagai ajang untuk mewadahi kreatifitas para siswa.Â
Misalnya berupa even lomba lukis tong sampah. Even ini dapat saja diselipkan dalam berbagai even besar lain, misalnya dalam rangka lomba antar kelas, lomba dalam rangka hari sumpah pemuda, atau dalam even apa saja dapat dilakukan.