Namun bagi saya bukan Itu yang dicari. Sensasi tulisan dibaca orang lain inilah yang mahal bagi saya. Â Tidak begitu peduli berapa yang membaca tetapi nasib tulisanku yang seolah merasa terhormat bisa nangkring dan berpeluang dibaca orang lain inilah yang saya rindukan.Â
Pun sampai dengan tulisan ini saya buat saya belum mendapatkan apa apa dari Kompasiana. Kecuali kesempatan untuk merasakan sensasi tulisan saya dibaca orang lain. Itulah yang menggugah saya terus menulis di Kompasiana. Berharap semoga semangat Itu tidak pupus pudar.Â
Semoga tulisan kecil yang saya buat inipun terbaca orang lain.  Semoga bermanfaat  sekaligus menjadi katarsis uneg-uneg dihati yang menyemangati dan menyenangkan hati. Terima kasih Kompasiana.Â