Mohon tunggu...
Widhii
Widhii Mohon Tunggu... Bankir - Semoga bermanfaat

Bismillahh

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Lupa Kehidupan yang Sesungguhnya

24 Februari 2020   06:13 Diperbarui: 24 Februari 2020   06:14 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Oleh: Tri Widhiastuti
(Mahasiswi STEI SEBI Depok)

Seringkali kita di buat sibuk dengan urusan dunia yang berefek pada kesuksesan dunia semata, dan melupakan hakikat manusia yang sesungguhnya, padahal jalan sebenarnya yang manusia tuju adalah akhir yang baik di Syurga-Nya kelak.

FirmanNya mengatakan; "aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku". (QS.Az-Zariyat) Pada dalil ini menyadarkan bahwa kita diciptakan tidak lain dan tidak bukan hanyalah untuk beribadah, dari mulai pekerjaan banyak yang diniatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup untuk bisa menjalankan aktivitas ibadah , melakukan kebaikan kepada sesama, bermanfaat untuk orang lain, sedekah dan masih banyak kegiatan ibadah yang lain.

Allah tidak sedikitpun membutuhkan kita, tanpa diri ini menyembahNya pun Allah akan tetap tinggi dan mulia. Justru sebaliknya, kita lah yang membutuhkan rahmat dan karunia dariNya. Segala aktivitas yang membuat diri menjadi lalai dan lupa sejatinya kita diciptakan. Kesibukan yang tak ada hentinya membuat diri kita berupaya untuk menyelesaikannya dengan tergesa-gesa dan hanya mengandalkan kemampuan diri sendiri, dengan segala aktivitas padat yang seolah membuat diri kita merasa kekurangan waktu untuk ibadah. Benarkah tak ada waktu untuk ibadah?

Tidak ada kata untuk kurang nya waktu dalam beribadah, yang ada hanya tak memprioritaskan waktu  untuk ibadah.  Jika kita melihat pada Firman-Nya: "Dan kehidupan dunia, hanyalah permainan dan senda gurau sedangkan negeri akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kalian memahaminya?" (QS.Al-An'am:32). Allah telah mengabarkan tentang rendah dan hinanya kehidupan dunia dari dalil tersebut seharusnya lebih menyadarkan kita terhadap kesibukan dunia yang selalu diprioritaskan adalah sesuatu yang tidak akan  kekal dan seolah dapat dikatakan  tipuan semata.

Bagi seorang muslim kita seharusnya bisa lebih faham dalam mengatur segala urusan, antara kesibukan dan ibadah. bukan berarti dalam hidup didunia  hanya mengejar urusan akhirat saja dan terlalu abai dengan soal pekerjaan. Dalam hadist dikatakan "Bekerja mencari yang halal itu suatu kewajiban sesudah kewajiban beribadah" [HR.Thabrani dan Baihaqi]

Jika kita ingin membuat segala aktivitas terasa menjadi mudah maka janganlah putus dari rahmatNya. Firman Allah yang berbunyi: "Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya". (QS.Ath-Thalaq:3)  Dari dalil tersebut Allah menyampaikan bahwa  akan memudahkan segala urusan hambaNya yang tawakkal kepadaNya dan yang menyandarkan diri kepadaNya. Maka siapapun yang telah beri Rahmat dan pertolongan oleh Allah, maka tidak ada siapapun yang dapat mengalahkannya.

Terkadang diri kita masih sibuk dengan mengandalkan kemampuan diri sendiri padahal Allah yang kuasa lebih mampu membuat segala urusan yang kita miliki berjalan lancar ataupun sebaliknya, karena terlalu sibuk dan lupa dengan penghambaan diri kepadaNya.

Salah satu bentuk mencari kasih sayangNya adalah dengan melakukan apa yang dicintaiNya. Dari Ibn Mas'ud, ia berkata: aku bertanya kepada Nabi SAW"Wahai Rasulullah pekerjaan apakah yang paling Allah cintai?", Beliau menjawab: "Shalat pada(awal) waktunya". Ia bertanya: "Kemudian apa lagi?", Beliau Menjawab: "Taat pada orang tua". Ia bertanya: "Kemudian apa lagi?", Beliau menjawab:"Jihad dijalan Allah" (Shahih al-Bukori bab fadlis shalat li waqtiha no.527).

Betapa indahnya ketika diri ini telah dicintai olehNya yang maha kuasa atas segala sesuatu tak ada satupun rasa kesulitan yang dialami, diberi ujian cintaNya hati pasti akan lapang menerima, dimana dari dalil tersebut sholat pada (awal) waktu menempati urutan pertama dari sekian pekerjaan yang mulia, ternyata ketika kita sudah memiliki sholat yang baik, maka tak ada yang menghalangi untuk kegiatan yang lain akan menjadi baik pula. Dan sholat yang dijaga dengan kesabaran besar dengan melaksanakan di awal waktu adalah hal yang bisa dikatakan berat namun dengan begitu kita bisa mengukur sejauh mana diri ini dekat denganNya, karena hanya orang-orang yang bertakwalah yang dapat terus menjaganya.

Semoga artikel ini menyadarkan diri kita untuk selalu berbuat hal yang manfaat dan terhindar dari kesia-siaan dan tidak melupakan sejatinya kita hidup didunia, Wallahu a'lam bishshawab.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun