Mohon tunggu...
Yohanes Widhiasmara
Yohanes Widhiasmara Mohon Tunggu... -

XII I/28

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Awal Mula yang Berjasa

25 Oktober 2017   15:30 Diperbarui: 25 Oktober 2017   15:34 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam...

Kembali lagi dengan saya. Pada kali ini saya akan membahas mengenai apakah sel punca dapat mengobati organ maupun jaringan ginjal yang rusak?

Sebelum memasuki pembahasan marilah kita mendalami beberapa teori dari berbagai sumber yang mendukung pemahaman mengenai sel punca.

Sel punca berasal dari kata punca yang berarti awal mula. Sel punca merupakan sel yang menjadi awal pertumbuhan dari sel ain yang menyusun suatu organisme.

Sel punya sendiri memiliki karakteristik yaitu :

  • Belum terdiferensiasi, sehingga belum memiliki bentuk dan fungsi yang spesifik layaknya sel--sel yang lain yang menyusun tubuh.
  • Mampu bereplikasi untuk menghasilkan sel yang memiliki sifat yang sama dengan sel induknya.
  • Pluripoten atau multipoten. Pluripoten merupakan kemampuan sel punca untuk berdiferensiasi menjadi sel tubuh apapun yang berasal dari lapisan embrional (ektoderm,mesoderm,endoderm), sedangkan multipoten adalah kemampuan sel untuk berdiferensiasi hanya menjadi beberapa jenis sel yang biasanya berada dalam suatu golongan.

Sel punca pun terdiri atas 2 jenis yaitu :

  • Embrionik : Sel punca yang didapat dari individu yang masih berada dalam tahapan embrio. Sel punca ini terbentuk saat embrio berusia 3 -- 5 hari, yaitu saat blastosis aan melakukan tahap implantasi di dinding rahim. Sel punca tersebut akan berdiferensiasi menjadi sel dewasa. Sel punca ini bersifat pluripoten.
  • Dewasa : Sel yang ditemukan di antara sel-sel lainnya yang telah berdiferensiasi dan sifatnya multipoten. Contoh sel punca dewasa yaitu :
  • Hematopoetik
  • Jaringan saraf (neural)
  • Jaringan kulit
  • Jaringan Mesenkim
  • Jantung

Setelah memahami beberapa teori mengenai sel punca, kita akan masuk ke topik utama yaitu apakah sel punca dapat mengobati ginjal yang rusak?. Selama ini Sel punca diketahui dapat mengobati hati, lalu bagaimana dengan ginjal? Dalam Essay kali ini saya akan memberikan .... pembahasan menurut pengamatan saya. Ginjal merupakan organ penting yang ada ditubuh kita namun sering kali terkena penyakit contohnya seperti gagal ginjal, untuk melakukan transplatasi ginjal sulit untuk mencari pendonor ginjal, tetapi dengan berbagai penelitan maka ditemukan sel punca sebagai pengobatan terbaru.

Pembahasan pertama mengenai sel punca adalah sel yang dapat menyesuaikan diri terhadap jaringan atau pun organ. Jika ada suatu organ rusak pastinya sel punca akan senantiasa memperbaiki organ tersebut, tentunya jaringan organ juga akan diperbaiki.

Pembahasan kedua mengenai sel punca sendiri sudah digunakan diberbagai tempat untuk pengobatan dan terapi organ atau jaringan ginjal yang mengalami masalah. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa sel punca dapat mengobati ginjal yang mengalami masalah.

Beberapa alasan penguat mengapa sel punca digunakan sebagai pengobatan karena sel punca sendiri merupakan sel yang memiliki sifat untuk membelah diri (replikasi) secara sendiri menjadi sel sejenis atau mengalami diferensiasi menjadi berbagai jenis sel yang sama sekali berbeda yang berguna untuk memelihara fungsi jaringan tubuh dalam kasus ini antara lain adalah ginjal. Hal tersebut membuat sel punca diyakini dapat digunakan untuk meregenasi sel-sel di tubuh manusia yang rusak.

Alasan kedua mengapa sel punca digunakan sebagai pengobatan karena sel punca sendiri dapat mengobati tanpa resiko. Sel punca yang digunakan untuk pengobatan antara lain Sel Punca Mesenkimal (Mesenchymal Stem Cell/MSC) atau salah satu sel punca dewasa yang dapat ditemukan pada sumsum tulang, jaringan lemak, tali pusat, periosteum, tulang trabeskular dan gigi susu. Keberadaan MSC untuk pengobatan ataupun terapi sel secara autologus (dari diri sendiri) tanpa adanya resiko penolakan dari tubuh, karena sel punca tersebut diambil dari tubuh orang tersebut menyebabkan sistem imun tak mengalami penolakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun