Mohon tunggu...
Ray DAngelito
Ray DAngelito Mohon Tunggu... Mahasiswa - Siswa SMA Kanisius

Olah Raga & Otomotif

Selanjutnya

Tutup

Balap

Perhelatan MotoGP Era 2022/2023

18 Oktober 2022   21:00 Diperbarui: 18 Oktober 2022   20:59 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Balap. Sumber ilustrasi: PEXELS/Pedro Sandrini

MotoGP seri ke-17 diselenggarakan di Thailand, dengan kondisi buruk selama Moto2 hujan deras. Hujan terus berlangsung, menjadikan balap wet race kedua musim ini, setelah kemarin di Mandalika, Indonesia. Posisi start teratas diamankan oleh Marco Bezzecchi dari tim VR46 diikuti oleh Jorge Martin di posisi kedua dan Francesco Bagnaia di posisi ketiga. Juara dunia bertahan yaitu Fabio Quartararo memulai start dari posisi keempat. Kesulitan dialami Fabio, karena ia terkenal kurang baik dalam trek basah. Segala rintangan ia lewati sampai akhirnya turun ke posisi ke-18, dan menyelesaikan balap pada posisi ke-17. Sementara itu rival beratnya yang juga sedang memperebutkan gelar dunia MotoGP 2022, Bagnaia di tim Ducati, berhasil finish di posisi ke-3, sehingga jarak poin di klasemen berbeda 2 poin. Peluang Bagnaia untuk meraih gelar dunia GP 2022 sangat besar, mengancam posisi El Diablo. Penulisan artikel untuk menunjukan perjuangan Quartararo untuk menggapai juara dunia, ditulis oleh Irfan Nugroho.

Ducati memutuskan untuk memasukkan Enea Bastianini untuk masuk tim pabrik Ducati musim 2023, setelah pertimbangan antara Enea dan Martin. Martin dan Bastianini sama-sama mengendarai Ducati namun dari dua tim satelit yang berbeda. Kedua pembalap muda tersebut saling unjuk gigi demi meraih posisi terbaik dengan harapan akan dilirik oleh tim pabrikan Ducati. Bastianini resmi menjadi rekan satu tim Francesco Bagnaia di tahun depan yang saat ini sedang memperebutkan gelar dunia MotoGP 2022. Namun, Ducati tidak melepas Jorge Martin begitu saja, dengan memperpanjang kontrak bersama Ducati Pramac, berdampingan dengan Johann Zarco. Penggemar menaruh harapan untuk duo tim Ducati, dan diharapkan bisa menciptakan rivalitas tinggi seperti Rossi dan Lorenzo di Yamaha atau bahkan Dovizioso dan Iannone saat membela tim pabrikan Ducati di musim 2015 dan 2016. Sehingga, musim depan akan menjadi ajang kompetitif menarik yang tidak bisa dilewatkan. Penulisan artikel untuk menginformasikan kedatangan pembalap baru di tim Ducati pabrikan, ditulis oleh Irfan Nugroho

Tema kedua bacaan diatas adalah mengenai kejuaraan MotoGP. MotoGP menjadi ajang kejuaraan paling bergengsi yang menyuguhkan kelihaian pebalap dalam mengendarai motor besar. Kejuaraan yang dibandingkan ini adalah klasemen 1000cc yang menjadi seri tertinggi dalam semua ajang balap motor. Kejuaraan MotoGP pertama kali digelar pada 1949, dengan pembagian kelas 50cc, 125cc, 250cc, 350cc, dan kelas 500cc. Dalam balap modern ini, klasemen dipimpin oleh tim pabrikan seperti Yamaha, Honda, dan Ducati sebagai 3 teratas

MotoGP musim ini adalah perjuangan lanjutan dari juara petahana, Fabio Quartararo yang dijuluki El Diablo. Perjuangan sebagai juara MotoGP musim 2022 sangat sulit, rival utamanya di tim Ducati, Francesco Bagnaia. Motor Ducati memang dikenal yang paling kencang pada klasemen, namun Fabio bisa melawan dengan Yamaha, yang terkenal baik di tikungan. Perjuangan Fabio menggapai juara dunia tersisa beberapa kali balap, sementara perbedaan poin hanya selisih 2. Selain itu, Ducati sudah mempersiapkan deretan pembalap di 4 tim yang berbeda, dan siap memperjuangkan pembalap-pembalapnya untuk klasemen tahun depan.

Balap MotoGP yang menjadi ajang bergengsi kompetitif dibutuhkan pembalap dengan skill yang hebat dengan keberanian tinggi. Kedua pembalap dari tim yang berbeda sedang mempertaruhkan kemampuan untuk mencapai gelar juara dunia. Fabio Quartararo bersama Yamaha yang lebih baik dalam tikungan, harus melawan Francesco Bagnaia bersama Ducati yang dikenal rajanya kecepatan di MotoGP. Adanya perbedaan di suatu klasemen membuat ajang kompetitif semakin menarik dan banyak diminati orang banyak.

Sejak puluhan tahun lalu, sudah begitu banyak perkembangan yang terjadi dari pembalap hingga motor-motor yang digunakan. Semakin modern, semakin banyak kebutuhan yang diperlukan dalam ajang bergengsi ini. Tidak ada yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi beberapa tahun kedepan, bahkan tim yang pernah menjadi juara bertahan bisa tergantikan oleh pabrikan-pabrikan lain. Setiap tahunnya juga terlahir pembalap-pembalap baru yang muda dan bisa lebih hebat dari pendahulunya. Dibutuhkan perubahan-perubahan agar ajang ini tetap menarik untuk ditonton. Meskipun kini dunia mulai beralih kepada ajang balap yang bertenaga listrik, namun diharapkan balap motor mesin bakar bertenaga besar tidak tergantikan, melainkan dilakukan perubahan-perubahan yang mengikuti zaman.

Dalam perkembangan zaman ini, dibutuhkan perkembangan juga dalam ajang agar terus berjalan. Caranya, dengan mengubah regulasi dan teknis dalam balap. Sehingga tidak menimbulkan permasalahan yang menyebabkannya harus tersingkirkan. Kemudian, diperlukan peningkatan-peningkatan dalam sektor motor dan para pembalap. Terakhir adalah promosi internal dan eksternal kepada penggemar agar tetap berlanjut dan menarik untuk ditonton.

Sebagai kesimpulan, ajang bergengsi MotoGP menyuguhkan penggemarnya dengan aksi para pembalap menunggangi kuda besinya di trek, melawan pabrikan lain yang sama-sama kompetitif. Musim ini banyak terjadi duel besar untuk mendapatkan gelar juara, karena di era modern ini perlu dilakukan peningkatan demi berlangsungnya ajang balap bergengsi ini. Secara pribadi, MotoGP musim berapa tahun terakhir sudah mencoba untuk meningkatkan levelnya untuk menarik penggemar, karena sempat mengalami beberapa musim yang datar-datar saja, sehingga saya sangat menyetujui langkah Ducati dalam pergantian pembalap untuk meningkatkan performa.

Referensi:

https://www.sportstars.id/read/sejarah-kejuaraan-motogp-dan-daftar-juara-dari-tahun-ke-tahun-68f1FO?page=2
https://otomotif.kompas.com/read/2022/10/09/154100515/motor-ducati-lebih-kencang-tapi-quartararo-bisa-melawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun