Mohon tunggu...
wene wim Alom
wene wim Alom Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

OPM-TPNPB, Menolak Dialog Indonesia dengan ULMWP

19 Juli 2018   22:39 Diperbarui: 19 Juli 2018   23:40 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

OPM-TPNPB Menolak Dialog dengan negara Indonesia, tapi OPM-TPNPB hanya menghendak Perundingan tingkat tinggi. 

Dalam catatan atau sejarah OPM-TPNPB yang panjang berliku-liku memakan korban jiwa nyawa anak negeri dari generasi ke generasi sejak Tahun 1961-1971-2018 ini, satu orang manusia papua punya kepala tidak bisa dihitung dengan Nilai Tawaran apapun dari Indonesia, apa lagi semua hak-hak kekayaan Alam milik orang papua yang sudah kasih habis secara nyata, pasti indoneia tidak mampu jika orang papua hitung satu persatu tuntut dari Tahun 1961-1971-2018.

OPM-TPNPB berjuang bukan untuk Tujuan dialog dengan indonesia atau urus makan minum dengan negara Indonesia, perjuangan kami jelas bahwa untuk menentukan nasib sendiri diatas Tanah west papua, maka OPM bersama Tentaranya TPNPB tidak ada kata konpromi dengan negara indonesia, karena dianggap kami orang papua, indonesia itu bukan Papua, dan sebaliknya dianggap Indonesia itu orang papua bagian dari ras yang tidak sama. 

OPM bersama Tentaranya TPNPB, dianggap tidak PERLU dialog dengan negara Indonesian. Saat ini Sedang lawan dan Tentara kami TPNPB masih di medan perang bergreliya hadapi musuh TNI-POLRI Indonesia, Maka Kami hanya tunggu jika perundingan tingkat tinggi dibawah pengawasan mediasi pihak netral international level. 

Jika ULMWP Mau dialog dengan Indonesian silakan saja, tetapi dianggap OPM-TPNPB, bersama rakyat yang sedang tertindas, anda yang ada dalam ULMWP disebut kelompok urus kepentingan pribadi dan perusak perjuangan OPM-TPNPB, maka jangan semanfaatkan aksi Perjuangan Militer OPM, yaitu Tentara Nasional Papua Barat ( TPNPB ), OPM Kami Menolak Dialog Tegas.

Sumber

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun