Mohon tunggu...
Wendy Fadilla Nugraha
Wendy Fadilla Nugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Seseorang yang gemar menuangkan idenya kedalam tulisan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Puasa dan Segudang Manfaatnya bagi Kesehatan

29 Januari 2023   20:39 Diperbarui: 29 Januari 2023   20:52 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Puasa adalah salah satu ibadah wajib bagi umat Islam. Puasa dalam arti bahasa adalah menahan. Puasa adalah suatu aktivitas beribadah kepada Allah SWT dengan cara menahan diri dari makan, minum, hawa nafsu, dan emosi dimulai dari matahari terbit sampai tenggelam. Puasa terdiri dari dua bentuk yaitu wajib dan sunah. Salah satu puasa wajib bagi seorang muslim adalah puasa di bulan Ramadhan.

Perintah puasa Ramadhan disyariatkan dengan tujuan utama untuk menggapai hakikat takwa. Allah subhaanahu wa ta'ala berfirman dalam surat Al Baqarah ayat ke 183 yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa". Dikatakan takwa karena dalam penerapan puasa Ramadhan seorang muslim diperintahkan untuk melaksanakan perintah dan menjauhi laranganNya seperti halnya tidak mengkonsumsi makanan, minuman dan melakukan hubungan badan dengan pasangan pada siang hari dan menahan diri dari hawa nafsu maupun emosi (Subrata & Merses, 2017). Salah satu bentuk perjuangan setiap muslim dalam mencari ridho Allah adalah dengan menjalankan ibadah Ramadhan.

Selain hukumnya wajib, puasa juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk berlatih supaya mampu mengendalikan diri, menyesuaikan diri, serta sabar terhadap dorongan-dorongan negatif yang mungkin datang dari dalam diri. Hal ini merupakan salah satu hikmah puasa yang dapat berdampak positif pada kesehatan jiwa. Menurut Dadang Hawari (dalam Rahmi, 2015), dalam setiap diri manusia terdapat naluri berupa dorongan agresivitas yang bentuknya bermacam-macam, seperti agresif dalam arti emosional, contohnya berbuat tidak sesuai dengan ajaran agama, mengeluarkan kata-kata kasar, maupun dan menyakitkan hati orang lain dengan perkatan atau perbuatan.

Sejatinya ibaha puasa bukan hanya sebagai wujud takwa dan mendapar ke ridhoan-Nya, akan tetapi puasa Ramadhan pada khususnya memiliki banyak keutamaan sebagaimana yang telah  disampaikan Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam dalam hadits. Di antaranya, puasa Ramadhan merupakan sarana untuk mendapatkan ampunan dosa yang telah lalu, pengangkatan derajat, dan memperbanyak pahala kebaikan (Subrata & Merses, 2017). Berdasarkan keutaman-keutaman puasa tersebut, dalam artikel ini akan mengulas tentang puasa dan segudang manfaatnya bagi kesehatan manusia. Meskipun ibadah puasa ini mengharuskan seorang muslim menahan lapar dan dahaga dari pagi hingga petang, nyatanya aktivitas tersebut menyimpan sejuta manfaat.

Puasa adalah salah satu ibadah wajib bagi umat Islam. Puasa dalam arti bahasa adalah menahan. Puasa adalah suatu aktivitas beribadah kepada Allah SWT dengan cara menahan diri dari makan, minum, hawa nafsu, dan emosi dimulai dari matahari terbit sampai tenggelam. Puasa terdiri dari dua bentuk yaitu wajib dan sunah. Salah satu puasa wajib bagi seorang muslim adalah puasa di bulan Ramadhan.

Perintah puasa Ramadhan disyariatkan dengan tujuan utama untuk menggapai hakikat takwa. Allah subhaanahu wa ta'ala berfirman dalam surat Al Baqarah ayat ke 183 yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa". Dikatakan takwa karena dalam penerapan puasa Ramadhan seorang muslim diperintahkan untuk melaksanakan perintah dan menjauhi laranganNya seperti halnya tidak mengkonsumsi makanan, minuman dan melakukan hubungan badan dengan pasangan pada siang hari dan menahan diri dari hawa nafsu maupun emosi (Subrata & Merses, 2017). Salah satu bentuk perjuangan setiap muslim dalam mencari ridho Allah adalah dengan menjalankan ibadah Ramadhan.

Selain hukumnya wajib, puasa juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk berlatih supaya mampu mengendalikan diri, menyesuaikan diri, serta sabar terhadap dorongan-dorongan negatif yang mungkin datang dari dalam diri. Hal ini merupakan salah satu hikmah puasa yang dapat berdampak positif pada kesehatan jiwa. Menurut Dadang Hawari (dalam Rahmi, 2015), dalam setiap diri manusia terdapat naluri berupa dorongan agresivitas yang bentuknya bermacam-macam, seperti agresif dalam arti emosional, contohnya berbuat tidak sesuai dengan ajaran agama, mengeluarkan kata-kata kasar, maupun dan menyakitkan hati orang lain dengan perkatan atau perbuatan.

Sejatinya ibaha puasa bukan hanya sebagai wujud takwa dan mendapar ke ridhoan-Nya, akan tetapi puasa Ramadhan pada khususnya memiliki banyak keutamaan sebagaimana yang telah  disampaikan Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam dalam hadits. Di antaranya, puasa Ramadhan merupakan sarana untuk mendapatkan ampunan dosa yang telah lalu, pengangkatan derajat, dan memperbanyak pahala kebaikan (Subrata & Merses, 2017). Berdasarkan keutaman-keutaman puasa tersebut, dalam artikel ini akan mengulas tentang puasa dan segudang manfaatnya bagi kesehatan manusia. Meskipun ibadah puasa ini mengharuskan seorang muslim menahan lapar dan dahaga dari pagi hingga petang, nyatanya aktivitas tersebut menyimpan sejuta manfaat.

Sejatinya ibadah puasa bukan hanya sebagai wujud takwa dan mendapar ke ridhoan-Nya, akan tetapi memiliki segudang manfaat bagi kesehatan manusia. Seperti membantu mendapatkan kesehatan jiwa karena selama berpuasa harus menahan makan, minum, hawa nafsu dan emosi. Puasa juga memiliki manfaat untuk mengatasi penyakit seperti obesitas, diabetes mellitus tipe II, menetralkan racun dan zat yang tertimbun  pada organ ginjal, seluran cerna, dan organ lainnya, membantu memperbaiki kondisi radang sendi, radang usus besar, dan penyakit kulit seperti eksim dan psoriasis. Meskipun demikian, beberapa penyakit atau kondisi fisik tertentu tetap tidak dianjurkan untuk melaksanakan puasa. Oleh sebab itu, perlu pengawasan dan sosialisasi dari tenaga kesehatan untuk menentukan apakah seseorang tersebut dianjurkan untuk berpuasa atau tidak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun