Mohon tunggu...
Wendy Deciptra
Wendy Deciptra Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Seorang konten kreator yang kebetulan suka nulis

Selanjutnya

Tutup

Financial

Hedonisme di Tengah Masa Sulit: Fenomena Gaya Hidup di Balik Krisis

14 Mei 2024   08:36 Diperbarui: 14 Mei 2024   08:40 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wanita sedang belanja (sumber gambar: pixabay.com)

Di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu dan pandemi yang belum sepenuhnya mereda, fenomena gaya hidup hedonis masih saja mencuat. Hedonisme, yang dikenal sebagai pola hidup yang berfokus pada kesenangan dan kenikmatan, tampaknya tetap menarik perhatian banyak orang, meskipun kondisi ekonomi sedang sulit.

Pengalihan dari Kenyataan

Bagi sebagian orang, mengadopsi gaya hidup hedonis menjadi cara untuk melarikan diri dari kenyataan pahit. Mereka berpendapat bahwa hidup hanya sekali, sehingga mereka berhak menikmati momen-momen berharga di tengah tekanan yang ada. Salah satu contohnya adalah fenomena revenge spending, di mana orang-orang menghabiskan uang lebih banyak sebagai kompensasi atas pembatasan selama masa pandemi.

Media Sosial dan Tekanan Sosial

Media sosial memainkan peran penting dalam memperkuat gaya hidup hedonis. Pameran gaya hidup glamor di platform seperti Instagram dan TikTok menciptakan tekanan sosial untuk mengikuti tren tersebut. Banyak orang merasa terdorong untuk menunjukkan kesuksesan dan kebahagiaan melalui foto-foto mewah, meskipun kondisi finansial mereka tidak sepenuhnya mendukung.


Dampak pada Ekonomi Pribadi

Namun, gaya hidup hedonis ini sering kali membawa konsekuensi serius bagi kondisi keuangan pribadi. Peningkatan pengeluaran tanpa perencanaan yang matang bisa menyebabkan hutang menumpuk. Data dari berbagai survei menunjukkan peningkatan penggunaan kartu kredit dan pinjaman online untuk membiayai gaya hidup mewah ini.

Alternatif Hedonisme: Keseimbangan dan Kepuasan Batin

Tidak semua orang mengadopsi gaya hidup hedonis yang berlebihan. Ada juga yang mencari kebahagiaan dan kepuasan melalui cara-cara yang lebih sederhana dan bermakna. Tren minimalisme, di mana orang memilih untuk hidup dengan barang-barang yang benar-benar dibutuhkan, juga semakin populer. Selain itu, kegiatan seperti meditasi, yoga, dan mindfulness menjadi alternatif untuk mencapai kesejahteraan tanpa harus bergantung pada materi.

Peran Edukasi Finansial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun