Mohon tunggu...
welni yunelti
welni yunelti Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menulis bagiku adalah jendela kehidupan yang dimana tempat saya menuangkan sesuatu.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Hubungan yang Seharusnya Saling Menguatkan, Bukan Melelahkan

14 Juli 2025   08:26 Diperbarui: 14 Juli 2025   08:26 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
input foto: seseorang sedang dalam hubungan tapi melelahkan (Dokumen/google)

Tidak ada manusia yang benar-benar ingin menjalani hidup sendirian. Kita semua, pada dasarnya, adalah makhluk yang saling membutuhkan. Kita mencari kehangatan dari keluarga, kelegaan dari sahabat, dukungan dari pasangan, dan kerja sama dari rekan kerja. Kita semua ingin merasa terhubung. Dan dari hubungan-hubungan itulah, kita berharap mendapat rasa aman, dimengerti, dan diterima apa adanya.

Hubungan yang sehat dibangun atas dasar saling percaya, saling peduli, dan saling memberi ruang untuk tumbuh. Namun, sayangnya tidak semua hubungan berjalan seperti itu. Kadang, yang terlihat sempurna di awal, berubah perlahan menjadi sesuatu yang melelahkan. Yang tadinya menyenangkan, menjadi sesuatu yang menekan. Dan yang seharusnya menjadi rumah untuk pulang, justru menjadi sumber luka yang tak terlihat.

Yang menyedihkan, bentuk kelelahan dalam hubungan sering kali tidak datang dalam bentuk bentakan atau pertengkaran keras. Justru kelelahan itu hadir dalam hal-hal yang tampak kecil namun menyakitkan ketika kita merasa tak didengar, ketika semua perhatian dan pengorbanan yang kita berikan diabaikan, atau ketika kita harus terus-menerus menjadi yang mengalah demi menjaga hubungan tetap utuh. Kita bertahan, padahal dalam hati, kita tahu kita sedang berjalan sendirian dalam hubungan itu.

Hubungan yang sehat seharusnya menjadi tempat paling aman untuk menjadi diri sendiri. Bukan tempat untuk bersandiwara, menahan tangis, atau berpura-pura kuat. Hubungan yang baik adalah tempat di mana kita bisa bercerita tanpa takut dihakimi, bisa menunjukkan sisi rapuh tanpa merasa lemah, dan bisa jujur tanpa merasa bersalah. Jika hubungan membuat kita harus memendam, menyesuaikan diri berlebihan, bahkan kehilangan suara dan jati diri, maka ada yang salah. Dan kesalahan itu bukan karena kita terlalu sensitif, tapi karena kita terlalu lama menoleransi rasa tidak aman.

Kita sering tumbuh dengan pemahaman bahwa cinta berarti bertahan. Bahwa kalau kita benar-benar mencintai, kita akan sabar, mengerti, dan selalu berjuang. Tapi sayangnya, prinsip itu sering kali disalah artikan dan dimanfaatkan. Bertahan dalam hubungan yang terus-menerus menyakiti bukanlah bukti cinta itu adalah bentuk pengabaian terhadap diri sendiri. Cinta yang sehat tidak akan membuat kita merasa kecil, tidak cukup, atau tidak layak.

Perlu diingat, hubungan yang menguatkan bukanlah hubungan yang sempurna, tanpa masalah. Tapi hubungan di mana dua orang sama-sama belajar. Mereka mungkin berbeda sudut pandang, tapi tetap saling mencari titik temu. Mereka mungkin pernah mengecewakan satu sama lain, tapi tetap mau memperbaiki. Di sanalah letak kekuatan sejati bukan dalam keindahan tanpa cela, melainkan dalam keberanian untuk saling tumbuh.

Jika kamu sedang berada dalam hubungan yang terasa melelahkan, yang membuatmu kehilangan semangat, yang menuntutmu terlalu banyak tanpa pernah benar-benar memberimu ruang, cobalah berhenti sejenak.Tanyakan pada diri sendiri, dengan jujur apakah aku masih bahagia?Apakah aku masih bisa menjadi diriku sendiri?Jika tidak, jangan buru-buru menyalahkan diri sendiri. Bisa jadi, kamu bukan orang yang menyerah kamu hanya orang yang akhirnya sadar bahwa hubungan itu sudah tidak sehat untukmu.

Melepaskan memang berat. Tapi kadang, melepaskan adalah cara terbaik untuk memelihara diri. Kita tidak harus bertahan demi citra hubungan yang langgeng, jika nyatanya yang langgeng hanyalah luka dan air mata. Kita berhak memilih hubungan yang membuat kita bertumbuh. Yang mendukung impian kita, menjaga mental kita, dan menghargai keberadaan kita. Kita tidak salah jika memilih untuk keluar dari hubungan yang tidak lagi memberi arti.

Hubungan yang baik tidak membuat kita merasa kosong, walau dalam kebersamaan. Ia membuat kita merasa cukup, meski sederhana. Ia membuat kita merasa dihargai, meski tidak sempurna. Dan ia membuat kita merasa kuat, bahkan ketika dunia sedang tidak baik-baik saja. Karena pada akhirnya, hubungan yang layak diperjuangkan bukanlah hubungan yang paling lama bertahan, tapi yang paling jujur menguatkan.

Jika kamu sedang menunggu seseorang yang bisa jadi tempat pulang yang hangat, yang bisa membuatmu merasa utuh tanpa harus berubah menjadi orang lain tenang saja, kamu tidak sendiri. Tapi sampai itu tiba, jangan lupa untuk lebih dulu menjadi rumah yang nyaman bagi dirimu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun