Mohon tunggu...
Welhelmus Poek
Welhelmus Poek Mohon Tunggu... Konsultan - Foto Pribadi

Welhelmus Poek seorang aktivis NGO yang sangat intens advokasi isu-isu Hak Asasi Manusia terutama hak-hak kelompok marginal, secara spesifik memperjuangkan hak-hak anak muda, gender dan keadilan sosial lainnya. Lahir di Pulau Rote, 17 Juni 1981. Mengawali karir NGO di Plan International Indonesia tahun 2004 hingga 2015. Kemudian bergabung dengan Hivos International tahun 2016 untuk program energi terbarukan di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Tahun 2018-2019 melanjutkan study Master of International Development di University of Canberra. Tahun 2020 kembali bergabung dengan Hivos International untuk program energi terbarukan di Pulau Sumba. Welhelmus juga aktif di Forum Akademia NTT dan masih mensupport aktivitas Institute of Resource Governance and Social Change (IRGSC) Kupang, NTT hingga kini.

Selanjutnya

Tutup

Money

Sederhana dalam Sikap, Kaya dalam Karya

15 Agustus 2012   07:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:44 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sederhana. Ini kata yang tepat bagi seorang Pria payubaya asal Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Propvinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Agustinus Lake, begitu nama lengkapnya. Merupakan pengrajin batu akik secara tradisional dari Desa Nian Kabupaten TTU dan sudah dikenal banyak orang. Kesehariannya sebagai petani. Namun, Bapak yang biasa dipanggil Agus ini memiliki keahlian khusus sebagai pengrajin batu akik. Bapak Agus sudah mengguluti profesi ini sejak tahun 1990 atau kurang lebih 22 tahun. Hasil karyanya sangat diminati banyak orang. Tak heran, para pencari batu hiasan ini akan mencari sosok pria ini, tatkala ada event yang diselenggarakan baik di level Kabupaten maupun Provinsi yang menghadirkan hasil produksi masyarakat lokal. Saat ini sedang ada Pameran Pembangunan dalam rangka HUT RI ke-67 yang diselenggarakan di Arena Pameran Fatululi Kupang - NTT. Pameran ini juga turut memperkenalkan berbagai macam produksi lokal/budaya dari semua Kabupaten di NTT. Kabupaten TTU juga turut mengambil bagian dalam pameran yang dimaksud. Salah satu hasil produksi yang dipamerkan oleh Kabupaten  TTU adalah batu akik, milik bapak Agus. Saya berkesempatan mengunjungi stan Kab. TTU dan menyempatkan diri berdiskusi dengan bapak Agus. dalam diskusi tersebut, beliau menceritakan proses bagaimana beliau bisa mengguluti profesi tersebut secara serius. Sekedar informasi bagi kita, bahwa Kab. TTU memiliki jenis bebatuan alam yang memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Hal ini dikarenakan kualitas bebatuan tersebut masuk jajaran kualitas dunia. Sebut saja batu Marmer di Desa T'eba mengalahkan kualitas Marmer di Italia; Kualitas batu Mangan juga demikian; dan khusus batu akik, memiliki kualitas setingkat intan.Berdasarkan pengalaman bapak Agus, sejak dilibatkan dalam proses magang di Jawa Tengah dan dilibatkan dalam pameran batu akik dibeberapa daerah di Indonesia; semua hasil karyanya pasti habis terjual. Beliau menceritakan, bahwa pembeli batu akiknya bukan saja konsumen, tetapi sesama pengrajin batu akik pun mereka membeli batu akiki miliknya. Menurut bapak Agus, para pengrajin tersebut saya tertarik dengan keaslian batu, motif dan kualitas batu dari NTT khususnya TTU, sehingga tak tanggung-tanggung mereka membeli dari bapak Agus.Namun, ada satu kerinduan yang beliau harapkan selama ini adalah memiki alat kerja yang lebih modern agar dapat meingkatkan kualitas hasil karyanya. Menurut beliau, selama ini masih menggunakan alat tradisional. "sudah banyak minta bantuan, tapi sampai sekarang tidak dapat bantuan. Proposal sudah kasih masuk ke pemerintah ju, tapi tidak pernah dukung kami rakyat kecil" begitulah keresahan hatinya.Saya tidak berkesempatan untuk melukiskan lebih jauh tentang usaha bapak Agus, namun dari diskusi tersebut, tergeraklah hati saya untuk menuliskannya di Kompasiana, dengan harapan mungkin ada yang tertarik mendukung usaha bapak Agustinus Lake. Satu hal yang saya dapatkan dari beliau adalah dalam kesederhanaannya, dia terus berkarya demi masa depan anak-anak dan keluarganya. Luar biasa. NB : Saya sudah mencoba meng-upload beberapa foto batu akik milik bapak Agus, namun sayangnya layanan internet tidak mendukung, sehingga kesulitan upload

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun