Mohon tunggu...
Weldhea PutriMaylani
Weldhea PutriMaylani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Weldhea Putri

Weldhea Putri

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Pemimpin dalam Menyelesaikan Konflik

9 Maret 2022   18:47 Diperbarui: 9 Maret 2022   18:55 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

PERAN PEMIMPIN DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK

Menjadi seorang mahasiswa tentu saja tidak akan luput dari sebuah organisasi. Biasanya seseorang yang ikut dalam sebuah organisasi karena ingin mengembangkan bakat yang mereka punya maupun ingin mendapatkan pengalam skill yang lebih banyak lagi. Jadi tak jarang banyak mahasiswa yang ikut dalam sebuah oranisasi.Organisasi dapat diartikan sebagai dua atau lebih orang yang berada di dalam satu wadah yang sama dan memiliki satu tujuan. Tujuan tersebut nantinya akan dicapai bersama dengan anggota dari organisasi tersebut melalui kerjasama dari berbagai pihak yang ikut.

Untuk mecapai tujuan tersebut diperlukan kerjasama yang kuat agar sebuah rencana atau kegiatan dapat terselenggara atau berjalan dengan baik. Kerjasama yang baik dapat dilihat dari kemampuan para anggota dalam menyatukan pendapat dengan cara berkomunikasi secara tepat dan terstruktur. Dengan mengikuti sebuah organisasi bisa membantu kita dalam dunia pekerjaan nantinya dengan pengalaman yang sudah kita dapatkan.

Seperti yang kita ketahui bahwa sebuah organiasi terdiri dari banyak anggota yang tentu saja berbeda mulai dari suku, agama, budaya bahkan pemikiran. Sehingga dalam menyatukan perbedaan pendapat yang berbeda dari setiap orang cenderung susah untuk dilakukan apalagi jika kurang komunikasi yang terjalin diantara anggota yang ada. Hal tersebut biasanya menjadi masalah yang sering kali timbul dalam sebuah organiasi. Sehingga koordinasi dalam sebuah organisasi sangat dibutuhkan agar tetap terjalin kerjasama yang baik. Jika koordinasi kurang dalam Dalam berorganisasi tentu saja pasti ada masalah yang dapat terjadi, seperti konflik yang terjadi diantara anggota didalam sebuah organisasi. Contohnya saja saat sedang membuat sebuah program kerja dalam suatu kegiatan, bisa saja ada konflik yang terjadi sebelum mencapai keputusan bersama.

Bagi kebanyakan orang istilah konflik organisasi mempunyai konotasi negatif. Organisasi yang efektif biasanya dianggap sebagai sekelompok individu terkoordinasi yang bekerja untuk mencapai tujuan bersama. Dari sudut pandang ini, konflik dianggap hanya merintangi koordinasi dan kerja sama tim  dibutuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Akan tetapi ada pandangan lain tentang konflik. Dimana pandangan ini berargumentasi bahwa konflik meningkatkan keefektifan  organisasi dengan merangsang perubahan dan memperbaiki proses pengambilan kepetusan.

Konflik merupakan suatu proses sosial antara dua individu atau kelompok yang terjadi karena adanya perbedaan kepentingan, dimana satu pihak berusaha untuk menyingkirkan pihak lain dengan membuatnya tidak berdaya dengan berbagai cara yang disertai dengan ancaman. Seperti yang dijelaskan diatas tadi bahwa tak jarang dalam sebuah organisasi sering terjadi konflik diantara anggotanya. Adapun penyebab-penyebab terjadinya konflik dalam yaitu perbedaan individu (yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan), perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda pula, perbedaan kepentingan individu/kelompok, dan perbedaan pola interaksi yang satu dengan yang lain.

Adapun beberapa faktor yang bisa mempengaruhi sebuah konflik. Yang pertama faktor intern yang meliputi kemantapan organisasi, dimana organisasi yang sudah mantap lebih mampu menyesuaikan diri sehingga tidak mudah terlibat konflik dan mampu menyelesaikannya. Yang kedua sistem nilai, dimana sistem nilai suatu organisasi meliputi cara berinteraksi suatu organisasi, apakah sudah benar atau salah. Ketiga tujuan, dimana tujuan suatu organisasi dapat menjadi dasar dari tingkah laku organisasi tersebut serta anggotanya. Keempat yaitu sistem lain dalam organisasi meliputi sistem komunikasi, kepemimpinan dan sistem pengambilan keputusan. Dari faktor ektern terbagi menjadi yang pertama itu keterbatasan sumber daya karena bisa menumbuhkan persaingan yang selanjutnya dapat berakhir menjadi konflik. Kemudian adanya perbedaan persepsi karena aturan/norma. Yang ketiga bergantung kepada pihak lain. Keempat pola interaksi dengan pihak lain.

Dari konflik-konflik yang timbulkan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menanganinya dengan lebih efektif. Diantaranya yaitu yang pertama, kita harus bisa mengintropeksi diri kita masing-masing. Bagaimana kita bisa menghadapi sebuah serta apa saja yang menjadi dasar dan persepsi kita. Kedua kita harus melakukan evaluasi pihak-pihak yang terlibat didalam konflik tersebut, karena sangat penting bagi kita untuk mengetahui kepentingan apa saja yang mereka miliki serta bagaimana nilai dan sikap mereka atas konflik tersebut da bagaimana perasaan mereka. Dari situ kita bisa mendapatkan kesempatan untuk sukses dalam menangani sebuah konflik semakin besar jika kita bisa melihat dari semua sudut pandang yang ada. Setiap anggota harus bersikap terbuka karena ketika kita tidak bisa saling terbuka maka hal tersebut bisa menjadi sebuah konflik.

Ketiga yaitu kita harus mengidentifikasi sumber konflik sehingga sasaran penanganannya lebih terarah. Yang keempat kita harus mengetahui pilihan penyelesaian atau penanganan konflik yang ada dengan tepat. Selain menangani, kita juga bisa mengendalikan sebuah konflik. Untuk bisa mengendalikan konflik, ada beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu memberikan kesempatan kepada semua anggota kelompok untuk mengemukakan pendapatnya tentang hal yang mereka inginkan. Kemudian kita juga bisa meminta pihak lain agar bisa menempatkan diri mereka pada posisi orang lain disertai argumen yang kuat mengenai posisi tersebut.

Dalam sebuah konflik yang terjadi di dalam sebuah organisasi peran pemimpin sangat berpengaruh dalam menyelesaikan konflik yang terjadi. Konflik itu bisa ditinjau dalam segi positif dimana dapat memicu banyak kemajuan, inovasi dan kreatifitas. Namun jika ditinjau dari segi negatifnya dapat membawa kehancuran atau perpecahan dalam sebuah organisasi.

Disinilah dapat dilihat peran seorang pemimpin dalam memimpin anggotanya. Namun sebelum membahas peran pemipin, kita harus tau terlebih dahulu defenini dari seorang pempimpin dalam sebuah organisasi atau kepemimpinan. Kepemimpinan dalam organisasi adalah suatu proses mempengaruhi dan memberikan contoh kepada anggotanya. Kepemimpinan dalam organisasi akan menjadi lebih efektif bila seorang pemimpin bisa memimpin setiap anggotanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun