Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hikmat Tuhan Penuntun Kehidupan

15 Mei 2021   15:00 Diperbarui: 15 Mei 2021   15:41 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Karena TUHAN-lah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian". (Amsal 2:6) 

Di zaman sekarang ini, kita memerlukan sesuatu yang amat penting agar bisa survive di tengah berbagai guncangan dan perubahan global. Tatkala Salomo berdoa kepada Tuhan, sesudah ia ditetapkan sebagai Raja, ia memohon sesuatu yang amat spesifik kepada Tuhan, dan Tuhan mengapresiasi permohonan itu. Apa permintaan Salomo yang spesifik itu? Kitab 1 Raja-raja 3:9 dengan amat jelas menuliskannya: "Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang paham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu ... " Allah merespons permohonan Salomo itu dengan memberikan "hati yang penuh hikmat dan pengertian ... " Bahkan, Allah memberikan apa yang tidak diminta Salomo, yaitu kekayaan dan kemuliaan (cf. 1 Raja-raja 3:12-13). 

Tuhan memuji Salomo bahwa ia tidak meminta hal-hal yang biasa seperti kekayaan, umur panjang, dan sebagainya, tetapi sesuatu yang lebih bernilai dalam kapasitasnya sebagai seorang pemimpin. Itulah sebabnya, Tuhan mengabulkan permohonan Salomo, memberikan bonus dan memberi apresiasi. Hikmat yang diperoleh dari Tuhan membuat Salomo pada suatu level kepemimpinan yang cerdas, populer, berhikmat dan penuh wibawa. Dalam beberapa kasus yang dihadapi, Salomo terbentuk sebagai figur yang berhasil mencari solusi hukum yang berbasis hikmat, sehingga keputusan yang diambilnya tepat dan akurat.

Amsal 2 ini perikopnya diberi judul oleh Lembaga Alkitab Indonesia: "Faedah dari pada menuntut hikmat". Seharusnya judul ini cukup disebut " Faedah Menuntut Hikmat" (Kata "dari pada" pada judul itu tidak punya makna kecuali mempertontonkan begitu kuatnya pengaruh rezim Orde baru di bidang kebahasaan). 

Hikmat/hikmah/wisdom, adalah pengertian atau pemahaman yang mendalam tentang orang, benda, situasi,  atau peristiwa yang menghasilkan kemampuan untuk menerapkan penilaian, persepsi, dan perbuatan berdasarkan pengertian tersebut. 

Dalam Amsal ini, amat jelas ditegaskan bahwa Tuhanlah yang memberi hikmat. Bahkan, secara eksplisit, Amsal menyatakan bahwa pengetahuan dan kepandaian itu berasal dari mulut Tuhan. Dalam sebuah dunia penuh konflik (dendam kesumat kaum intoleran, penodaan, dan penghujatan agama), kita baik pribadi maupun komunitas, amat membutuhkan Hikmat Tuhan. Oleh karena itu, mari terus dan rutin berdoa agar Tuhan menganugerahkan hikmat dan visi, sehingga kita tetap mampu menjalani kehidupan dengan baik sambil memasyhurkan nama-Nya.  

Di era pandemi tatkala kita dicekam ketakutan bahkan diterkam oleh paranoid, ketika bumi makin panas oleh ulah teroris di Poso dan KKB/OTK di Papua, kekuatiran karena lahirnya varian baru Covid 19 dan munculnya cluster baru akibat adanya kerumunan, banyak orang makin baper dan sensi yang bisa berujung pada konflik.

Kondisi seperti ini membutuhkan tidak hanya gizi, visi, bansos, BLT  tetapi yang amat penting adalah Hikmat,Wisdom dari Allah. Dengan Hikmat Allah kita bisa lebih tenang, eling, mampu mengucapkan diksi elegan bertabur cinta kasih.Dunia yang penuh duka dan luka memerlukan cinta dan hikmat dari kita!

Selamat Menyambut dan Merayakan Hari Minggu. God Bless!

REFLEKSI ALKITAB, MINGGU  16 MEI 2021 : HIKMAT TUHAN PENUNTUN KEHIDUPAN

Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun