Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Menjadi Orang Bijak yang Bijak

16 November 2020   22:02 Diperbarui: 16 November 2020   22:07 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ungkapan Russel amat bijak. Ia tidak perlu memperlihatkan sikap berang atau marah karena sang pelayan yang seolah mengejek kondisi tubuhnya. Ia menyelesaikan soal "besar" itu dengan ungkapan kata yang tepat. Itulah sikap yang bijaksana: melakukan hal yang tepat dengan ungkapan kata yang tepat, pada waktu yang tepat.

Orang bijak juga adalah orang yang amat memperkembangkan sikap ugahari, kebersahajaan, sikap sederhana. Ia bukan orang yang serakah, loba,
atau tamak, yang mengambil hak/milik orang lain untuk memuaskan diri sendiri.

Pepatah kita kali ini menampilkan pemikiran yang cukup bagus tentang orang bijak. Ia tidak bersedih untuk hal-hal yang belum ia miliki namun ia bergembira dengan apa yang ada padanya. 

Mari berjuang menjadi orang bijak agar kehidupan dan peradaban manusia makin lebih baik.

Kita harus menjadi orang bijak yang benar-benar bijak. Orang bijak itu pasti taat protokol kesehatan. Orang bijak itu tidak melawan petugas tatkala ia terkena razia masker. Orang bijak itu percaya bahwa Covid 19 itu ada sebagai virus dan bukan produk politik, atau efek samping halusinasi.

Selamat Berjuang. God Bless!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun