Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sebuah Catatan di 78 Tahun Pak Tjip

21 Mei 2021   13:04 Diperbarui: 21 Mei 2021   13:17 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Momen bersama Pak Tjip dan Bu Ros di Kompasianival 2015/ sumber foto dokumentasi pribadi)

Konsistensi dalam menulis itu lumayan berat, ada saja halangan dan hambatannya. Jangankan untuk ODOA alias One Day One Article / Satu Hari Satu Artikel untuk tetap menulis seminggu sekali pun terkadang sulit untuk melakukannya. Bukan berarti tidak ada tema atau bahan yang akan dijadikan tulisan namun bisa jadi kesibukan yang menyita waktu sehingga beberapa tema yang sudah dikepala pun jadi menghilang begitu saja.

Dikompasiana, Pak Tjip begitu penulis memanggil Pak Tjiptadinata Effendi sebagai sosok yang konsisten untuk selalu menulis setiap harinya. Catatan artikel yang telah dibuatnya dilaman kompasiana pun menunjukkan betapa konsistennya Pak Tjip dalam menulis. Selain menulis artikel, pak Tjip tidak lupa juga membaca artikel rekan Kompasioner lainnya dan selalu memberikan rating maupun komentarnya.

Membandingkan catatan jumlah artikel yang dibuat Pak Tjip saat artikel ini dibuat dengan pencapaian sekarang menggambarkan KONSISTENSI Pak Tjip dalam menulis serta menularkan semangat berbagi segala hal yang bermanfaat untuk kita sebagai sahabat Kompasioner Pak Tjip. Per 19 Mei 2016 total 1,947 artikel sudah dibuat Pak Tjip dengan 2,069,679 yang membaca serta 31,996 kali memberikan komentar dan 38,333 memberikan rating.

Sedangkan per 7 Januari 2021 total 5,261 artikel sudah dibuat Pak Tjip dengan 5,501,593 yang membaca serta 71,773 kali memberikan komentar dan 106,200 memberikan rating. Jika diambil rata-rata dalam 1,694 hari menghasilkan 3,314 artikel atau 2 artikel per hari. Sebuah catatan yang luar biasa untuk seorang Pak Tjip yang kini berusia 77 tahun  plus WOW sebuah konsistensi yang patut diacungi jempol unutk Pak Tjip.

Lalu kenapa pak Tjip bisa sekonsisten itu dalam hal urusan menulis artikel di Kompasiana ? Pastinya selain karena semangat dan tekad yang kuat dalam diri untuk terus menulis, mampu memanfaatkan waktu yang dimiliki hingga tentunya memiliki cara yang keren untuk coba diterapkan oleh Kompasioner termasuk penulis sendiri dalam urusan tulisan di Kompasiana. Cara keren apa yang diterapkan oleh Pak Tjip untuk tetap konsisten menulis jelang 4 tahun dirinya berkontribusi di Kompasiana.

Ada sebuah catatan menarik dari Pak Tjip tentang caranya untuk tetap konsisten menulis di Kompasiana yang memiliki motto sharing and connection adalah dengan senantiasa mempersiapkan artikel cadangan minimal dua artikel. Begitu artikelnya ter-publish maka secara tidak langsung saya sudah memiliki dua artikel cadangan yang berstatus setengah jadi, sehingga andaikata dalam posisi sibuk karena berbagai urusan pekerjaan yang menyebabkan pulang larut malam maka tidak perlu menulis terburu-buru.

Dengan dua cadangan artikel yang dimilikinya maka Pak Tjip tinggal melakukan finishing touch dan publish artikel yang telah dibuatnya. Lalu apa yang dilakukan Pak Tjip jika artikelnya 'tidak laku' alias sepi pembaca ? jalan yang dipilih adalah dengan membaca secara cermat tulisan yang 'tidak laku' tersebut untuk mendapatkan gambaran apa kira-kira yang menjadi penyebabnya. 

Jika tulisan dengan tema yang sama diabaikan Admin Kompasiana serta pembaca maka itu menjadi poin penting untuk tidak menulis artikel dengan tema yang sama tadi.

Konsistensinya dalam menulis itulah yang membuatnya seperti TINTA EMAS Diusia SENJA. Memang usianya sudah tidak muda lagi karena sudah kepala tujuh namun jangan tanya semangatnya untuk selalu berbagi pengalaman hidupnya yang bermanfaat bagi penulis dan juga rekan Kompasioner yang tertarik belajar dari pengalaman dari suami Ibu Roseline tersebut. 

Catatan perjalanan hidupnya serta pengalaman getirnya menggambarkan bagaimana sosok Pak Tjip adalah sosok suami yang tangguh, orang tua yang kuat serta orang yang selalu ingin berbagi dan bermanfaat untuk sesamanya.

Catatan perjalanan, kisah menarik ataupun berita yang disajikan oleh Pak Tjip merupakan catatan yang akan menjadi tinta emas bukan saja untuk dirinya pribadi namun juga orang lain yang mencoba menerapkan apa yang telah dijalaninya. Pahit getir perjalanan hidup pak Tjip menjadikannya sosok yang 'totally different in Kompasiana' dan darinya bisa belajar banyak hal tentang kehidupan. Salah satu tinta emas kehidupannya yang dibagikan dalam artikelnya adalah bagaimana seorang penjual kelapa dipasar bisa merubah nasibnya menjadi seorang eksportiryang pastinya menikmati kehidupan yang sangat berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun