Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Lintasi Tiga Benua Demi Tiket Piala Dunia 2018

15 November 2017   21:46 Diperbarui: 16 November 2017   01:22 1924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Pemain Australia rayakan sukses lolos Piala Dunia 2018/sumber foto dilansir dari FIFA.com)

Tanyalah para pemain Islandia dan Panama,betapa bahagianya mereka usai sukses memastikan tiket lolos ke Putaran final Piala Dunia 2018 Rusia.Tiket yang menjadi catatan sejarah kedua negara karena inilah kali pertama lolos ke Piala Dunia.Juga tanyakan betapa sedihnya Arjen Robben dkk (Belanda), Buffon dkk (Italia) hingga Alexis Sanchez dkk (Chile) setelah gagal lolos ke Rusia baik lewat tiket otomatis maupun play off.

Tidak ada yang gratis dalam sepakbola terutama Piala Dunia karena perlu perjuangan dan kemampuan sebuah asosiasi sepakbola negara dalam mengelola dan membuat program yang tepat sehingga Timnas mereka tampil kompetitif.Selain itu perjuangan nan berat juga harus mampu dilalui para pemain Timnas dalam hal kemampuan adaptasi terhadap jarak tempuh serta zona waktu yang berbeda.

Itulah yang dialami pemain Selandia Baru dan Australia yang harus melakoni babak playoff antar konfederasi. Australia akhirnya meraih tiket ke-31 Piala Dunia 2018 Rusia usai sukses melewati hadangan Honduras dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2018 babak playoff antar konfederasi.Bermain imbang 0-0 dilaga perdana,Australia memaksimalkan laga kandang mereka distadion dengan mengkandaskan perlawanan Honduras 3-1 lewat hattrick sang kapten,Mile Jedinak.

Ada beberapa pemain yang bermain dikompetisi eropa termasuk diliga primer Inggris dalam skuat Australia seperti kiper Matthew Ryan (Brighton & Hove Albion) dan bintang Huddersfield Town, Aaron Mooy dalam skuat asuhan Ange Postecoglou yang harus melewati tiga benua demi membawa Australia meraih tiket ke Piala Dunia ditengah kewajiban mereka sebagai pemain professional diklubnya masing-masing.

Pun sama dengan apa yang dialami punggawa Selandia Baru yang juga harus melewati hamper 20 ribu melewati tiga benua serta tiga zona waktu usai membela klubnya dikompetisi Liga Inggris.Winston Reid (West Ham), Chris Wood (Burnley) hingga Monly Petterson (Ipswich) beserta empat lainnya harus terbang ke Wellington usai membela klubnya diliga Inggris.Usai bermain imbang 0-0 kontra Peru, Winston Reid dkk segera terbang ke Lima,Peru demi tiket ke-32 Piala Dunia 2018 lewat jalur play off.

Berjuang demi negara sebagai pemain professional memang menjadi usaha para pemain untuk membawa kejayaan bagi negara mereka.Walau tidak menjadi juara tetapi lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 menjadi sesuatu yang ‘amazing’ dan tak akan pernah terlupakan dalam catatan sejarah sepakbola sebuah negara termasuk para pemain Australia dan Selandia Baru (masih melakoni laga kontra Peru) yang harus melewati tiga benua dan zona waktu.

“Para pemain akan bilang mereka baik-baik saja.Tapi,pada kenyataannya.Saya seperti berubah jadi zombie,”ungkap striker Australia,Scott McDonald yang juga mantan striker Timnas Australia perihal perjuangan para pemain melewati tiga benua dan zona waktu berbeda demi membela Timnas.

“Para pemain yang melintasi zona waktu berbeda beberapa kali,fisik dan mentalnya bakal anjlok.Sehingga para pemain harus secepatnya menyesuaikan diri dengan ‘jam terang dan gelap’ suatu negara,”ujar dr. Michael Townend,seorang pakar kesehatan.

#CeritaPerjuanganDemiTiketPialaDunia2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun