Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dua Fakta Ini Buat Saya Makin Cinta dengan Bu Susi yang Nyentrik itu!

4 Desember 2014   02:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:06 1409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14176080911108937326


Saya suka dengan gaya ibu menteri satu ini, nyentrik dan unik. Ribut-ribut masalah tatto dan pendidikannya yang cuma tamatan SMP itu malah membuat pamor Ibu Susi makin meroket. Anehnya, orang kok suka banget liatin kulit luarnya aja daripada melototin isi prestasinya. Heran. Iri karena sudah jadi S3 atau Es Nong-nong belum jadi apa-apa kali atau apa sih.

Masih berkaitan dengan artikel yang saya buat hari ini mengenai pentingnya menjadi diri sendiri. Seburuk buruknya penilaian orang tentang kita, yang penting kita tidak mendustai apa yang ada dalam diri kita. Jujur dan apa adanya. Dan imej itu saya temukan pada ibu mentri perikanan dan kelautan, Susi Pudjiastuti.

Saya suka dengan gaya beliau, cara kerja dan gerak cepat yang buat saya takjub dan geleng kepala karena kagum. Laporan para sahabat Kompasianer melalui tulisan opini dan reportase makin menambah wawasan tentang cerita seru Ibu nyentrik satu ini. Saya sudah males ngikutin cerita tatto atau berita ngerokoknya ibu satu ini, karena ora urus. Ngapain sih kok ya repot banget. Coba aja lihat tuh kemarin-kemarin kelakuan para koruptor yang awalnya sangat alim, lurus dan ngomong cinta Indonesia dan mau bawa menuju perubahan, mana kenyataannya? JJS, janji janji surga! Lah itu ngelambai lambai di tipi pakai senyum pepsodent, bikin eneg aja kata temen-temen saya di Indonesia yang saling curhat. Saya cuma mesem mesem, apes gak bisa lihat berita Indonesia atau berkah karena gak ikut grutu grutu nambah dosa wkwkwk

Dan makin cinta saja saya kepada beliau ini ketika ada dua fakta yang terdengar oleh kuping saya sendiri. Dan kejadian kejadian ini yang dialami oleh teman teman dekat saya yang kini tinggal di Jepang. Pengalaman berinteraksi dengan seorang pengusaha hasil laut yang begitu membekas dan tak pernah terlupakan, kata mereka.

Fakta pertama adalah Ibu susi seorang yang dermawan.

Saya ketahui info ini dari seorang kenalan baru saat kami berkenalan di sebuah toko 100 yen. Ketika saya menanyakan asal Indonesianya dari mana, dengan bangga ia menyebut dari Pangandaran. Dan tanpa diminta berkoarlah ia menceritakan tentang sosok kebanggaan yang jadi panutan oleh para nelayan dan masyarakat di daerah sana. “Bu susi adalah seorang yang dermawan dan baik hati, menolong tanpa pamrih”, kata teman baru saya. “Bangga saya punya tokoh masyarakat seperti bu Susi.” Dan saya pun hanya melongo binguung, “duuh bu Susi teh saha yeuhh??” wkwkwk Ya, cerita ini memang terjadi jauh sebelum bu susi menjabat sebagai seorang mentri dan belum setenar ini. Gak gaulnya saya, padahal kalau saya melek berita itu sebelum mentri saja gaung kegiatan dan usaha bu susi ini sudah kemana-mana sampai pernah membantu saat gempa Aceh. Habis yang kedengeran hebohnya cuma kelakuan pejabat yang gak bener terus giliran cerita yang bagus-bagus kok yao gak kedengeran sampe Jepang wkkwk kurang publikasi atau kurang apa ini ya (yg pasti sayanya kurang baca berita wkwk)

Fakta kedua adalah Ibu Susi seorang yang baik hati dan sangat kekeluargaan.

Nah info ini saya dapat tidak sengaja saat minggu kemarin dirumah saya ada acara kumpul kumpul dengan teman Indonesia. Saat kami membicarakan tentang situasi politik di Indonesia yang gak kunjung reda panasnya, dari yang pada gak move on dan tetap keukeuh dengan pilihan presiden dambaan hati sampai ada tuh yang gak mendukung presiden pilihan sekarang dengan banyak menyebar isu dan fitnah segala macem. Ampun deh, kerja kerja .. mas pak bu mbakyu...

Lagi asik ngomongin tentang keadaan tanah Air, tiba-tiba seorang sahabat saya berkata lirih, “Seandainya saja suami saya masih hidup, tentu ia sangat bangga teman bisnisnya sudah menjadi orang sukses bahkan sudah menjadi seorang menteri .”

Lah kaget saya ternyata temen saya dan keluarganya kenal baik dengan Ibu Susi ini. Akhirnya kami sikut sikut suruh ia bercerita tentang bu Susi, temen saya bercerita dulu ketika suaminya masih hidup, kebetulan pernah berbisnis udang dengan Ibu Susi. Dimana suaminya itu (WN Jepang) sangat kagum dengan keuletan dan kegigihan Ibu Susi, karena dunia laut gini jarang seorang wanita yang mau `nyemplung` dalam bisnis ikan/hasil laut ini. Dunia laki-laki, katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun