Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengapa Jepang Bisa Bersolek dengan Kebersihan dan Keteraturannya?

22 Oktober 2017   22:30 Diperbarui: 23 Oktober 2017   04:21 9716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.jalan2kejepang.com

Sepertinya saya gak pernah bosan bercerita tentang kebersihan di  Jepang. Entah kenapa, segala hal yang menyangkut "gimana-nya" orang sini menjaga kebersihan lingkungannya selalu membuat saya berdecak kagum. Kok  bisa? Kenapa?

Kebersihan di Negeri Samurai ini sudah terkenal di  seluruh dunia. Gimana orang Jepang tidak bisa cuek dengan sampah? Gimana  orang Jepang tidak jijikan dengan sampah? Gimana anak-anak kecil di  sekolah diwajibkan membersihkan kelas setiap hari? Gimana kain pel  adalah senjata sakti yang wajib dipunyai agar bisa sama-sama "glesoran"  mengepel lantai? Gimana anak-anak yang terbiasa untuk mengantungi  bungkus makanan untuk dibawa pulang? Gimana susahnya mencari tempat  sampah di jalan tapi anehnya jarang terlihat sampah yang berserakan?

Kenapa  moral orang-orang Jepang ini sangat luar biasa ketika berkaitan dengan  kebersihan lingkungan? Ada yang bilang, tentu saja karena sudah di giatkan dan genjot saat usia mereka masih kecil. Membiasakan sesuatu yang  akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang sudah lazim untuk dilakukan, Justru jika melihat ada yang membuang sampah sembarangan mereka akan  melihat itulah "alien" yang sesungguhnya.

Part Timer yang kerjaannya segudang, sebagai kasir, pelayan, pencuci piring, tukang nyapu dan bersih lantai, dll / gahag.net
Part Timer yang kerjaannya segudang, sebagai kasir, pelayan, pencuci piring, tukang nyapu dan bersih lantai, dll / gahag.net
Anak kecil tidak akan  melakukan itu semua dengan sendirinya, pastinya ada campur tangan dari lingkungan sekolah dan rumah. Mereka juga melihat orang dewasa di sekelilingnya. Karena itu manner dan  habit dalam menjaga kebersihan, bukanlah hal yang sangat menyusahkan dan berat untuk dilakukan di sini.

Saat saya ngobrol bersama keluarga  tentang topik bersih ini, saya baru tahu kalau dalam dunia kerja,  khususnya untuk pekerjaan di sektor industri dan pelayanan publik, Jepang mempunyai lima slogan luar biasa. Dan lucunya  sebagian slogan ini ternyata diajarkan pula kepada anak-anak di sekolah,  5 slogan itu antara lain:

1. SEIRI (Sort)

Slogan  ini mempunyai arti, membuang barang-barang yang tidak dibutuhkan,  misalnya saja sampah atau bekas potongan yang tidak dipakai lagi, sampah  dokumen yang harus disobek atau hancurkan agar keamanan terjaga atau alat-alat yang sudah usang, agar  tidak menumpuk di gudang sehingga lingkungan bisa bebas sampah dan terlihat bersih.

2. SEITON (Set in order)

Seiton bermakna  mengembalikan barang ketempatnya semula, merapikan dan menaruh ke  tempat yang semestinya setelah kita pakai. Arti seiton biasa kita pakai  dalam kata sehari hari adalah katazuke atau tidying up. Dalam dunia  kerja, apalagi yang berhubungan dengan produksi seperti di pabrik, semua  barang atau alat-alat yang habis kita pakai harus dikembalikan ke tempat nya sendiri, tujuaanya agar tidak membingungkan orang lain  yang ingin memakainya dan juga file dokumen yang habis kita lihat juga  wajib ditaruh di tempat semula.

Sebenarnya dalam kehidupan  sehari-hari makna SEIRI dan SEITON, sering kali kita terapkan tanpa  disadari. Membuang sampah mereka dan menyingkirkan barang-barang yang  tak terpakai untuk dibuang (seiri) dan menyuruh anak-anak untuk katazuke  (seiton), membereskan kamarnya, merapikan buku yang berserakan di tempat  tidur dan meja belajar, membereskan selimut, dan membereskan sepatu.

3. SEISOU (Cleaning)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun