[caption caption="maaf harus tidur"][/caption]Â
Kuliah. Datang, duduk, menyimak penyampaian dosen dengan baik, mencatat yang penting-penting dan menanyakan hal yang kurang jelas. Terlalu sederhana dan membosankan jika berulang selama 4 tahun masa kuliah.
Pernahkah mengamati keadaan teman-teman di kelas kuliah atau bahkan diri sendiri? Pada mata kuliah tertentu yang menarik "versi mahasiswa", tanpa diminta memperhatikan pasti mahasiswa akan memperhatikan. Lain halnya saat mahasiswa kurang tertarik dengan mata kuliah tersebut. Iya, tidak diragukan lagi rasa kantuk itu pasti datang. Sulitnya membangun ketertarikan berujung "ngantuk" dan itu masalah.
Sulit bukan berarti tidak berusaha. Berbagai cara yang bersumber dari senior, dosen pembimbing hingga pojok google sering kali dipraktikkan. Namun survei membuktikan, cara-cara itu tidak terlalu ampuh.Â
Lucunya wajah-wajah pejuang ilmu ini saat kuliah siang juga menarik untuk diamati. Sampai tersungkur-sungkur menahan kantuk. Bahkan ada yang rela alisnya dibalsem, ironis. Perjuangan melawan kantuk saat kuliah siang tidak boleh dianggap remeh. Terlepas dari sisi biologis yang mengamini jam-jam tertentu saat rasa kantuk datang, ketertarikkan wajib dibangun. Selain usaha dari pihak mahasiswa sendiri, dosen juga memiliki peranan penting dalam hal ini. How to be interesting person di depan mahasiswanya, that's the poin.
Apresiasi kepada mahasiswa model seperti ini biasanya berbentuk teguran berupa:
Mas, bisa cuci muka dulu? kuliah ini terlalu mahal jika hanya tidur.
Kamu yang tidur, tolong jelaskan apa yang baru saya sampaikan?
atau saat naas dosen menyampaikan kalimat seperti:
Maaf mbak, bisa lanjutkan mimpinya di luar?
Cukup menggelitik, namun pada situasi tersebut sense of humor mahasiswa tidak terlalu baik. Pada akhirnya kantuk itu datang kembali. Tapi tidak apa-apa, dosen sudah berupaya dan patut diapresiasi.