Pemain sepak bola dan penggemar Indonesia bereaksi dengan kekecewaan dan kemarahan setelah hak tuan rumah Piala Dunia U-20 dicabut hanya delapan minggu sebelum dimulainya turnamen di tengah gejolak politik atas partisipasi Israel, membuat sepak bola Indonesia berisiko terkena sanksi lebih lanjut.
Ajang sepak bola usia muda diharapkan menjadi kesempatan langka di pentas sepak bola global bagi negara yang belum pernah ke Piala Dunia sejak merebut kemerdekaan. Namun secara resmi dibatalkan Rabu setelah dua kepala daerah mengatakan mereka tidak akan mengizinkan tim Israel bermain di wilayah mereka.
FIFA mengatakan Indonesia dikeluarkan dari pementasan turnamen 24 tim yang dijadwalkan dimulai pada 20 Mei "karena keadaan saat ini," tanpa merinci lebih lanjut.
Dalam pertemuan emosional dengan pemain muda Indonesia dan pelatih mereka di Jakarta, Kamis, Zainudin Amali, Wakil Ketua Persatuan Sepak Bola Nasional, meminta maaf. Beberapa pemain terlihat menitikkan air mata sementara yang lain menunduk sedih.
"Ini adalah keputusan memilukan yang menghancurkan impian kami, dan sekarang kami bingung tentang masa depan kami sebagai pemain jika FIFA menjatuhkan sanksi," kata Hokky Caraka, striker Timnas U-20 Indonesia, "Para pemainlah yang paling menderita," katanya.
Shin Tae-yong, mantan pemain sepak bola profesional Korea Selatan dan manajer yang melatih tim nasional sepak bola Indonesia, mengatakan kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 merupakan kerugian besar.
"Saya terluka!" ungkapnya, "Saya bisa merasakan kesedihan dan gangguan mental para pemain. Mereka telah mempersiapkan diri tanpa lelah bersama saya dalam tiga setengah tahun terakhir."
Indonesia sebagai tuan rumah secara otomatis telah memenuhi syarat untuk bermain di Piala Dunia; dengan dicabutnya hak menjadi tuan rumah, tim U-20 Indonesia kini bisa tersingkir dari turnamen tersebut. Apakah tim Indonesia akan tetap mendapat jatah tuan rumah masih belum jelas?
Piala Dunia U-20 seharusnya menjadi acara perayaan akbar setelah tahun yang sulit bagi sepak bola Indonesia. Musim gugur yang lalu, lebih dari 132 orang tewas dalam penyerbuan di pertandingan liga domestik. Tragedi itu menyoroti perjuangan panjang sepak bola Indonesia , dari korupsi hingga kehadiran keamanan yang represif di pertandingan. Menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 seharusnya membuka halaman baru yang lebih cerah untuk sepak bola di negara tersebut.
Setelah pengumuman FIFA, media sosial populer dibanjiri dengan komentar kemarahan dari para penggemar yang kecewa. Banyak yang menyalahkan para politikus, setahun jelang pemilihan presiden. Indonesia adalah negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia dan tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Israel.
Nama Indonesia di dunia olahraga tercoreng, ini peristiwa pahit dalam sejarah sepak bola. Delegasi Israel pernah ke Indonesia untuk acara olah raga, termasuk empat orang Israel yang berkompetisi di World Cycling Championship bulan lalu di Jakarta. Piala Dunia U-20 terlalu dipolitisasi karena sebentar lagi akan ada pemilihan presiden.