Mohon tunggu...
Reanita Utami
Reanita Utami Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tragedi Yang Akan Terjadi

23 Oktober 2017   12:45 Diperbarui: 28 November 2017   09:00 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Oleh: Garredd Hardin

Pada akhir artikel bijaksana di masa depan dalam perang nuklir, Wiesner dan York menyimpulkan bahwa "kedua belah pihak dalam perlombaan senjata dihadapkan pada dilema tentang meningkatkan kekuatan militer dan meningkatkan keamanan nasional. Ini merupakan pertimbangan kami sebagai penilaian professional bahwa dilema ini tidak ada solusinya di bidang sains dan teknologi jika kekuatan besar terus berlanjut hasilnya akan memperburuk situasi."

Pada pembahasan ini lebih difokuskan pada kesimpulan yang dicapai Wiesner dan York yaitu tidak ada solusi teknis untuk masalah peperangan nuklir ini. Wiesner dan York menunjukan keberanian menerbitkan jurnal sains mereka, dan menyatakan bahwa solusi untuk masalah nuklir tidak ditemukan dalam ilmu alam. Oleh sebab itu, mereka sangat berhati-hati dalam pernyataan mereka dalam klaimnya yang berbunyi "ini hanya penilaian professional kami". Orang-orang yang menderita karena masalah over populasi penduduk mencoba untuk mencari solusi untuk mengatasi masalah ini bahkan terkesan menggelitik.

Misalnya seperti bertani di atas laut, mengembangkan jenis gandum baru memang akan memecahkan masalah teknologinya. Dalam artikel ini lebih mencoba untuk menunjukan bahwa tidak ada solusi yang mereka cari untuk mengatasi masalah over populasi dan tidak bisa hanya diselesaikan secara teknis saja. Populasi, seperti kata Malthus, secara alami cendrung tumbuh secara geometris. Di dunia yang terbatas ini tentu akan tidak baik bagi manusia.

Karena manusia hidup pasti akan membutuhkan energy, jika terjadi over populasi maka eneri yang dibutuhkan tidak akan terpenuhi. Rata-rata manusia mebutuhkan 1600 kl perhari untuk hidup dan beraktifitas/ aktifitas yang menguras kalori. Bisa dibayangkan jika kita ingin memaksimalkan populasi maka kalori yang harus dihabiskan setiap orang harus sama dengan 0, yang artinya kegiatan dan ruang gerak manusia akan sangat terbatas.  Di masa depan jika ingin mempertahankan over populasi ini maka dunia yang terbatas hanya bisa mendukung populasi yang terbatas.

Populasi

Masalah yang muncul dari populasi yaitu, bukan tentang apa yang di ambil dari tanah melainkan apa yang di masukkan kedalam tanah, seperti radio aktif, limbah berbahaya/ air kotor yang di alirkan ke sungai dan limbah-limbah pabrik. Yang mengganggu lingkungan. Karena mereka menganggap untuk mengolah limbah sebelum dibuang adalah pemborosan. Maka jadilah istilah "mengotori sarang kita sendiri" nantinya akan berdampak buruk bagi kita juga.

Udara dan perairan di sekitar kita tidak dapat dengan mudah di block oleh perseorangan. Sehingga harus di cegah dengan cara yang berbeda dengan undang-undang pemaksaan atau perangkat pajak. Misalnya pabrik harus mengelola terlebih dulu limbahnya sebelum dibuang.

Tampak pada jaman sekarang banyak didirikan pabrik-pabrik yang dekat pinggiran sungai. Hal itu justru membuat limbah yang disalurkan dari pabrik itu mempengaruhi polusi dan mencemari ligkungan. Banyak pabrik yang tidak mengerti bagaimana dampak yang dapat ditimbulkan dari hasil limbah tersebut bagi lingkungan yang ada di sekitar sungai.

Sama halnya yang kita lihat di sungai, banyak terjadi pencemarn di air karena banyak sampah-sampah yang menghambat aliran airnya bahkan mengandung zat-zat kimia dan membuat air menjadi kotor. Hal ini karena populasi manusia dan sifat manusia yang lebih mementingkan dirinya sendiri daripada lingkungan tempat tinggalnya.

Bagaimana kita mengatur dengan cara kesederhanaaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun