Akibat dari pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk di Indonesia selama lebih dari dua tahun ini, kebijakan social distancing masih terus dilaksanakan. Situasi tersebut berdampak pada aktivitas pola belajar mengajar dari Pembelajaran Tatap Muka (PTM) menjadi Pembelajaran Daring atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).Â
Pemerintah Indonesia terpaksa menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang digunakan sebagai solusi untuk mengurangi pandemi Covid-19 dalam bidang pendidikan.Â
Sebab, ketika pandemi ini melanda maka terjadi ada dua pilihan untuk pendidikan, yaitu melakukan Pembelajaran Jarak Jauh meskipun kurang optimal atau tidak melaksanakan aktifitas pembelajaran sama sekali.Akibat dari pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk di Indonesia selama lebih dari dua tahun ini, kebijakan social distancing masih terus dilaksanakan.Â
Situasi tersebut berdampak pada aktivitas pola belajar mengajar dari Pembelajaran Tatap Muka (PTM) menjadi Pembelajaran Daring atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Pemerintah Indonesia terpaksa menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang digunakan sebagai solusi untuk mengurangi pandemi Covid-19 dalam bidang pendidikan. Sebab, ketika pandemi ini melanda maka terjadi ada dua pilihan untuk pendidikan, yaitu melakukan Pembelajaran Jarak Jauh meskipun kurang optimal atau tidak melaksanakan aktifitas pembelajaran sama sekali.
Setelah satu tahun Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) diterapkan, Januari 2021 Mendikbudristek mulai membuka kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas yaitu maksimal 50% dari jumlah siswa, Â dengan opsi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) masih ada. Menindaklanjuti kebijakan tersebut pemerintahan Kabupaten Jombang baru membuka Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas pada bulan April 2021, saat ini untuk beberapa sekolah di wilayah kabupaten Jombang sudah kembali melakukan PTM dengan menerapkan kebijakan pembelajaran yang dilakukan dalam dua sesi.Â
Untuk sesi pagi dilakukan mulai pukul 07.00-09.00 dijadwalkan untuk kelas rendah yaitu kelas 1, 2 dan 3. Untuk sesi siang dimulai pukul 09.00-11.00 dijadwalkan untuk kelas tinggi yaitu kelas 4,5 dan 6. Siswa merasa lebih senang dengan dilukan sistem pembelajaran seperti ini karena siswa sudah merasa jenuh selama pembelajaran di rumah.
Mengingat kebutuhan bermain sangatlah penting bagi anak dalam merangsang pertumbuhan dan perkembangan mereka, maka mahasiswa KKN Pulang Kampung Universitas Negeri Malang menyelenggarakan lomba anak untuk siswa TK dan SD di Desa Nglebak untuk bermain bersama dan menebus kejenuhan siswa selama pembelajaran di rumah. Â Lomba anak di selenggarakan selama dua hari yaitu hari Rabu (16/06/2021) hingga Kamis (17/06/2021). Hari pertama diselenggarakan lomba anak di SDN Nglebak. Adapun lomba yang diselenggarakan meliputi lomba estafet sarung, lomba estafet karet dan lomba balon naga. Perlombaan tersebut diikuti kelas 4 dan 5 untuk meminimalisir terjadinya kerumunan.
Pengumuman perlombaan dilakukan di akhir acara dengan kategori juara 1, juara 2 dan juara 3. Untuk peserta yang tidak termasuk ke dalam kategori juara 1,2 dan 3 tetap mendapatkan hadiah dengan berbagai kategori yaitu terunyu, tergokil, terheboh, terkompak, terpatuh, tersemangat, terasik dan terkocak. Perlombaan berlangsung dengan seru, menyenangkan dan tetap mematuhi protokol kesehata. Siswa siswi SD merasa senang dan menikmati selama kegiatan perlombaan berlangsung. Hal tersebut dapat dilihat dari respon siswa. "Lomba lagi kak" ungkap beberapa siswa yang menjadi peserta kegiatan perlombaan.
Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang yang berada di desa Ngleblak berharap dengan adanya lomba anak ini, mahasiswa bisa dekat dengan lapisan masyarakat yang ada di desa setempat mulai dari usia balita, anak-anak, remaja hingga dewasa. Karena pendekatan semacam ini akan berguna dalam melaksanakan program-program kerja yang telah dirancang sekaligus beradaptasi dengan lingkungan desa secara lebih dalam.
Pewarta: Gesi dan Firda