Mohon tunggu...
Wati Herawati
Wati Herawati Mohon Tunggu... Guru - Mengajar di SMP Negeri 37 Bandung. Aktif menulis di Majalah Pendidikan Kota Bandung (Majalah Geliat Gemilang), Menulis Kumpulan Puisi Guru SMP Bunga Bangsa, Menulis Novel Riak-riak Renjana, dan aktif menulis di media sosial lainnya.

Hobi jalan-jalan ke tempat yang indah bernuansa alam dan menulis apapun yang sedang terpikirkan saat itu. Bahkan pernah ada yang bilang sedang menulis cerpen padahal balas chat hehehe...

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Hari Pertama PTMT SMP Bunga Bangsa Kota Bandung

19 September 2021   07:45 Diperbarui: 19 September 2021   11:59 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: SMP Bunga Bangsa

Pengumuman hasil monev dari tiga instansi pemerintah yaitu Dinas pendidikan Kota Bandung, Dinas Kesehatan Kecamatan Cidadap, dan Kewilayahan Satgas Covid- 19 Kecamatan Cidadap menjadi momen yang dinanti oleh sekolah kami. Ada rasa was-was  karena takut sekolah tidak di ijinkan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). Sedangkan desakan dari orang tua siswa untuk menyelenggarakan PTMT sudah tak terbendung lagi.

Namun, ahamdulilah tepatnya pada hari Jumat, 10 September 2021 pengumuman sekolah yang layak atau tidak layak untuk melaksanakan PTMT mengumumkan hasilnya. SMP Bunga Bangsa Kota Bandung menjadi salah satu sekolah yang dianggap layak dari hasil monev oleh ketiga instansi pemerintah tersebut.

Rasa gembira tak terhingga yang dirasakan Kepala Sekolah, Guru, dan staf lainnya karena perjuangan mempersiapkan segalanya tidak sia-sia. Begitupun orang tua siswa dan siswa mendengar pengumuman tersebut. Surat ijin mulai PTMT datang pada kami. Tertulis di sana mulai di ijinkan PTMT pada hari Rabu, 15 September 2021.

Pelaksanaan PTMT SMP Bunga Bangsa Kota Bandung untuk pertama kalinya setelah sekian lama menunggu berjalan lancar. Rasanya menjadi obat bagi kami. Walaupun terbatas tapi cukup mengobati rasa rindu antara guru, siswa, dan teman. Raut bahagia terlihat jelas. Terutama dari siswa yang baru menginjakan kakinya ke sekolah. Bayangkan saja siswa kelas 8 yang sudah hampir dua tahun belajar di rumah. Kini pertama kalinya ke sekolah. Terlihat kebingungan tidak tahu kelas mereka di mana. Masih mending dengan siswa kelas 7 karena mereka baru masuk SMP di tahun ini. Apalagi kelas 9 mereka sempat sekolah ketika kelas 7 jadi tidak terlalu asing bagi mereka di sekolah.

Sebelum pengumuman layak tidaknya menyelenggarakan PTMT. Kami mempersiapkan segalanya sesuai prosedur. Guru yang sudah di vaksin, seluruh siswa sudah di vaksin, ketersediaan fasilitas prokes di sekolah. Yang tidak kalah penting yaitu pengaturan jadwal. Jadwal yang dirancang harus berdasarkan shif agar siswa satu tidak bertemu dengan siswa lainnya. Maksimal pembelajaran hanya 2 jam. Pengaturan siswa ditahap pertama yang hanya 25%. Sehingga setiap kelas hanya boleh 8 siswa dari jumlah maksimal 32 siswa. Siswa lainnya masih tetap harus belajar di rumah.

Sebetulnya banyak siswa yang antusias ke sekolah. Bertanya kapan giliran mereka PTMT. Memang semua juga ingin PTMT. Tapi, sekolah tidak bisa melanggar aturan. Empat minggu ke depan hanya di ijinkan 25%. Setelah tahap pertama ini sukses baru diijinkan ke tahap 2 yaitu kuota siswa 50%. Semoga PTMT ini lancar sampai akhirnya bisa mencapai kuota 100%.

Apakah efektif belajar hanya 2 jam? Sesuai yang digaungkan Disdik Kota Bandung bahwa di masa pandemi ini sekolah tidak mengejar target kurikulum. PTMT ini bertujuan untuk mengobati rasa rindu dan kejenuhan siswa belajar di rumah. Juga untuk membiasakan siswa prokes di sekolah.

Sekarang guru harus mengajar doble. Mengajar siswa yang PTMT sekaligus juga siswa yang PJJ. Mungkin lebih repot dibanding sebelum PTMT. Namun ada kebahagiaan ketika bertemu dengan siswa. Kebahagiaan yang tak terhingga bagi kami yang mencintai dunia pendidikan ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun