3. Penguatan Sektor UMKM: Sebagian besar dana akan dialokasikan untuk sektor UMKM. Hal ini akan membantu UMKM untuk berkembang, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kontribusi mereka terhadap perekonomian.
4. Peningkatan Infrastruktur: Dana juga akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur. Pembangunan infrastruktur yang lebih baik akan meningkatkan konektivitas, mengurangi biaya logistik, dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
5. Stabilitas Sistem Keuangan: Suntikan dana ini juga akan memperkuat stabilitas sistem keuangan Indonesia. Dengan modal yang lebih kuat, bank-bank nasional akan lebih mampu menghadapi risiko dan guncangan ekonomi.
Â
Tantangan dan Risiko
Â
Meskipun memiliki potensi dampak positif yang besar, kebijakan ini juga menghadapi sejumlah tantangan dan risiko, antara lain:
Â
1. Efektivitas Penyaluran Kredit: Keberhasilan kebijakan ini sangat bergantung pada kemampuan bank-bank penerima dana untuk menyalurkan kredit secara efektif dan efisien. Jika dana tidak disalurkan dengan baik, maka dampak positifnya akan terbatas.
2. Risiko Kredit Macet: Peningkatan penyaluran kredit juga meningkatkan risiko kredit macet. Bank-bank harus berhati-hati dalam memberikan kredit dan memastikan bahwa debitur memiliki kemampuan untuk membayar kembali pinjaman.
3. Pengawasan yang Ketat: Pengawasan yang ketat sangat penting untuk mencegah penyalahgunaan dana dan memastikan bahwa dana digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pemerintah dan BI harus bekerja sama untuk melakukan pengawasan yang efektif.