Mohon tunggu...
Wasiat Kumbakarna
Wasiat Kumbakarna Mohon Tunggu... karyawan swasta -

melihat sesuatu dengan lebih cerdas dan tenang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tentang Kasus Adik Jokowi dan Komitmen Pemberantasan Korupsi

17 Februari 2017   09:57 Diperbarui: 17 Februari 2017   10:43 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kalau mau mengukur sejauh mana komitmen seorang penguasa terhadap pemberantasan korupsi, maka lihatlah apa yang ia lakukan tatkala orang-orang dekatnya (keluarga) tersangkut kasus korupsi. Nah, pada konteks ini pasti kita langsung nyambung dengan kehebohan yang baru-baru ini terjadi dipicu oleh kesaksian Antasari Azhar (AA), dan melibatkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tatkala ia menjabat presiden.

Menurut pengakuan AA, SBY secara langsung dan tidak langsung telah melakukan intervensi tatkala AA sang Ketua KPK waktu itu hendak menahan Aulia Pohan yang notabene besan SBY. Bahkan AA menuduh SBY berada di balik kriminalisasi yang membuat AA mendekam di bui selama 8 tahun. Ini menjadi pukulan tersendiri bagi SBY yang saat menjabat presiden yang punya slogan berantas korupsi.

Lalu, bagaimana jika Presiden Jokowi berada di posisi SBY?      

Maksudnya bagaimana jika Jokowi mengalami hal yang sama, ada kerabatnya yang tersangkut kasus korupsi. Rupanya Jokowi pun mulai mendapat cobaan itu. Tersiar kabar bahwa adik ipar Jokowi bernama Arif Budi Sulistyo tersangkut kasus suap pejabat Ditjen Pajak. Silakan baca selengkapnya di sini.

Nah, bagaimana Jokowi menanggapi kasus adik iparnya?

"Ya kalau ada yang enggak benar diproses hukum saja. Kita semua menghormati proses hukum yang ada di KPK. Kita semua menghormati," kata Jokowi seperti dikutip dari kompas.com. "Saya yakin KPK bekerja sangat profesional dalam memproses semua kasus," tambahnya.

Komitmen Jokowi jelas tentang hal ini. Ia berulang kali menegaskan dan mengingatkan kepada semua pihak untuk tidak memercayai orang-orang yang datang mengatasnamakan ia dan keluarganya. "Mungkin lebih dari lima kali. Di sidang kabinet, pertemuan dengan dirut-dirut BUMN, semua saya sampaikan. Saya kira penjelasan yang sangat jelas," tandas Jokowi.

Komitmen Jokowi perihal pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu memang masih membutuhkan pembuktian. Seiring berjalannya, kita semua akan melihat bagaimana besarnya komitmen Jokowi dalam memberantas korupsi tanpa pandang bulu! (WK)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun