Mohon tunggu...
Wasiat Kumbakarna
Wasiat Kumbakarna Mohon Tunggu... karyawan swasta -

melihat sesuatu dengan lebih cerdas dan tenang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Penyadapan Aussie, Upaya Pembusukan terhadap Jokowi?

9 Maret 2015   11:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:57 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14258739652058501373

[caption id="attachment_354769" align="aligncenter" width="450" caption="Presiden Jokowi, panglima tertinggi angkatan bersenjata RI, tentunya tidak akan diam saja dengan isu penyadapan Australia. (sumber foto: www.jokowi.co.id)"][/caption]

Jika ada negara yang paling kesal dengan Presiden Jokowi saat ini, maka Australia-lah negaranya. Perkaranya semua orang sudah tahu, mereka marah, kecewa, dan frustasi dengan rencana Indonesia menghukum mati dua warganya terpidana kasus narkoba, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Nampaknya segala cara bisa dan akan dilakukan Australia, baik secara terbuka maupun menggunakan aksi senyap (intelijen).

Salah satu amunisi aksi senyap Australia diduga berhubungan dengan penyadapan yang mereka lakukan bersama dengan Selandia Baru, yang baru saja diungkap Edward Snowden ke permukaan melalui Wikileaks. Diduga, pihak Australia akan menggunakan hasil penyadapannya untuk melakukan pembusukan terhadap Jokowi.

Penyadapan melalui dua operator Indonesia, Telkomsel dan Indosat, dilakukan oleh Badan intelijen Selandia Baru (GCSB) bekerjasama dengan badan intelijen Australia (ASD). Kedua badan intelijen menyusup ke jaringan operator Indonesia untuk 'menguping' segala percakapan pada sejumlah pejabat Indonesia sejak tahun 2009, termasuk Jokowi di masa kampanye dan masa menjadi presiden.

Ingin jatuhkan Jokowi

Dugaan serupa juga diungkapkan oleh pengamat politik Universitas Indonesia (UI), Budiyatna. Katanya, Australia sedang mengincar Jokowi. "Ini pasti ada sesuatu, dan mengincar Jokowi. Bisa-bisa dibongkar itu borok-boroknya Jokowi ke mata publik," kata Budiyatana dalam sebuah media online.

Budi menambahkan kasus penyadapan ini dicurigai ingin menjatuhkan Presiden Jokowi dari jabatannya sebagai pimpinan Negara. "Ini jelas ada skenario untuk menjatuhkan Jokowi. Jelas sekali terlihat, jika sasaran Australia adalah Jokowi," katanya.

Menurut kabar yang beredar, pihak intelijen Australia saat ini memegang hasil penyadapan Jokowi saat berkomunikasi selama Pilpres 2014 dengan beberapa pihak. Materi itu kabarnya akan dirilis oleh Wikileaks ke publik.

Jokowi tanggapi serius isu penyadapan

Menanggapi kabar tersebut, Jokowi bersikap santai. Ia malah meyakini alat komunikasinya normal dan tidak disadap. "Siapa yang menyadap? Yang disadap dari saya apanya sih?" kata Jokowi sesaats ebelum pergi ke Aceh, Minggu/8 Maret. "Seperti di kebun karet atau pinus," selorohnya.

Apa yang diungkapkan Jokowi seolah tidak serius. Namun, sikap serius memang tak selalu harus dinyatakan di ruang publik. Jelas isu penyadapan itu digelembungkan untuk menakut-nakuti Jokowi dan Indonesia menjelang eksekusi mati Chan dan Sukumaran. Maka, target mereka ya agar Jokowi “kebakaran jenggot” dan menyerah kepada kemauan mereka.

Dengan berseloroh Jokowi menunjukkan dia tak terpengaruh oleh provokasi pihak Australia atau siapapun yang merasa akan diuntungkan dengan Jokowi bersikap marah. Jadi, salah sasaran lagi nih pihak sana yang mau bikin Jokowi marah..hehe!

Namun demikian, di ranah non-publik, Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia, kepala negara, panglima tertinggi angkatan bersenjata RI, tentunya tidak akan mendiamkan apa yang dilakukan pihak asing yang sudah menginvasi Indonesia! Jokowi pastinya sudah memerintahkan jajarannya, Kemenlu, aparat intelijen negara, dan pihak-pihak terkait lainnya untuk merespon kabar ini dengan tegas dan decisive.

Aksi intelijen sebaiknya dilawan oleh aksi intelijen lagi. Intelijen kita (BIN) mampu, yakin itu! Di era dimana kini intelijen jauh lebih profesional dibanding sebelumnya, intelijen kita mempunyai kapasitas dan kapabilitas yang mumpuni, tak kalah dengan intelijen negara-negara Barat! (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun