Mohon tunggu...
Wasiat Kumbakarna
Wasiat Kumbakarna Mohon Tunggu... karyawan swasta -

melihat sesuatu dengan lebih cerdas dan tenang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Layani Ulama Makan, Bukti Sikap Takzim Jokowi

11 November 2016   15:39 Diperbarui: 11 November 2016   15:53 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Silakan klik link Youtube di atas. Jujur saya kaget campur haru melihat Presiden Jokowi dengan penuh hormat melayani (memberikan piring makan) kepada para ulama pemimpin pesantren se-Jawa Barat dan Banten, yang ia undang ke Istana. Apakah ini gambaran orang yang kata banyak orang tidak menghormati ulama, hanya karena tidak menemui pendemo pada aksi damai 411? Tidak, jelas tidak!

Saya Muslim dan saya setuju penghormatan kepada ulama itu adalah harus. Dan saya melihat hal yang sama dilakukan Jokowi. Ia sebagai Muslim yang sangat menghormati ulama. Katakanlah ketika aksi damai 411 ada kesalahan tak disengaja yang berujung pada tak ditemuinya para pendemo, tapi itu bukan berarti bisa disimpulkan sebagai bentuk tidak hormat Jokowi pada ulama. Tidak, jelas tidak!

Masihkah kalian berkata sebaliknya? Apa lagi tujuan kalian jika bukan ingin memisahkan ulama dari presiden dan presiden dari ulama? Tidak akan berhasil. Jelas tidak akan berhasil! Karena Presiden Jokowi sudah buktikan sikap takzim (amat hormat dan sopan)-nya kepada ulama.

Periksa kesolidan TNI-Polri

Ada pihak-pihak yang terindikasi ingin melengserkan pemerintahan yang sah. Untuk mengantisipasi hal itu, Jokowi selain juga melakukan safari ke berbagai ulama, juga melakukan konsolidasi dengan pasukan elit dari TNI dan Polri.

Setelah Kopassus, Kamis 10 November dikunjungi Presiden Jokowi, kemarin (11 November) giliran Mako Brimob dan Mako Marinir dikunjungi Jokowi. Pesan Jokowi dalam dua kunjungan tersebut sama dan jelas bahwa baik Kopassus, Brimob maupun Marinir harus solid menjadi garda pembela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Langkah Jokowi itu sekaligus membantah isu yang berkembang ada perpecahan di tubuh TNI-Polri. Itu juga untuk membantah provokasi yang menyebutkan ia dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo bersebrangan. Jenderal Gatot sendiri sudha membantah bahwa sumpahnya tetap sama, yaitu untuk patuh pada atasannya Presiden Jokowi.

So, masih ada yang mau main-main memainkan isu pelengseran?! Tidak boleh ya, selain inkonstitusional juga menghambat demokrasi. Kalau mau mengganti pemerintahan, ya lewat pemilu saja nanti 2019. Oke! (WK)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun