Mohon tunggu...
Wasiat Kumbakarna
Wasiat Kumbakarna Mohon Tunggu... karyawan swasta -

melihat sesuatu dengan lebih cerdas dan tenang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Di Era SBY, Tradisi Transisi Kepemimpinan Dimulai

2 September 2014   21:49 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:48 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tak seperti proses transisi dari pemerintahan Megawati (tahun 2004) kepada Presiden SBY yang berlangsung tak mulus, proses transisi dari Presiden SBY kepada presiden terpilih Jokowi berjalan dengan lebih baik. Ini merupakan tradisi baru transisi pemerintahan yang seharusnya dipertahankan kedepan.

SBY sebagai presiden saat ini dengan baik berkomunikasi dengan presiden terpilih Jokowi dan membicarakan apa-apa saja yang penting dihadapi bangsa ini kedepan. Selanjutnya SBY juga mengajukan tiga nama (tiga menko kabinetnya) untuk berkomunikasi dengan Rumah Transisi milik Jokowi.

Ini dilakukan agar pembangunan bangsa ini dilakukan secara berkesinambungan. Tidak terputus-putus atau bahkan tidak nyambung. Dengan demikian pembangunan benar-benar dilakukan demi rakyat. Sederhananya, Jokowi nantinya bsia melanjutkan program yang sudah benar dan memperbaiki hal-hal yang belum selesai.

Tradisi transisi seperti ini merupakan hal yang baru terjadi dalam perpolitikan Indonesia. Tradisi yang dimulai di era SBY ini diharapkan bisa dilestarikan ke depan. Jangan sampai kejadian 2004 terulang lagi, dimana Presiden Megawati bahkan tak mau bertegur sapa dengan Presiden SBY yang menggantikannya. Kedewasaan politik memang diperlukan dalam membuat proses transisi yang lebih baik.

Tidak ada deal politik

Terlepas dari itu, pertemuan SBY dengan Jokowi beberapa hari lalu tetap mendapat sorotan sumir dari beberapa pihak. Katanya, ada kesepakatan politik tertentu dengan presiden terpilih Jokowi dalam pertemuan di Bali pada 27 Agustus lalu.

SBY membantah spekulasi tersebut. "Setelah dikukuhkan bahwa Pak Jokowi-JK adalah presiden dan wakil presiden terpilih, saya melakukan pertemuan dengan Jokowi di Bali. Konteksnya, tidak ada deal politik tertentu, seperti yang dispekulasikan sejumlah kalangan," bantah SBY.

SBY kembali menjelaskan bahwa pertemuannya dengan Jokowi terkait dengan tanggung jawabnya membantu pemerintahan selanjutnya (transisi). Dia ingin agar kesiapan presiden terpilih setelah dilantik lebih baik.

Bertemu koalisi merah putih

Keberpihakan SBY pada lancarnya proses transisi pemerintahan kepada Jokowi, juga terlihat dari kesediaannya mengundang Koalisi Merah Putih (kubu Prabowo) ke rumahnya, hari ini. Walaupun tanpa dihadiri Prabowo dan ketua Golkar Aburizal Bakrie, namun SBY berencana meminta Koalisi Merah Putih untuk menahan diri dan mendukung Jokowi dalam proses transisi pemerintahan RI.

Dalam konteks yang sama, ditengarai tujuan pertemuan Hatta Rajasa dengan Jokowi di kediaman ketua Dewan Pembina Nasdem, Surya Paloh juga ditengarai bertujuan untuk memperkuat dukungan terhadap Jokowi.

Sampai saat ini, belum ada pihak yang mau membuka informasi terkait pergerakan politik beberapa hari belakangan. Namun yang pasti adalah kepentingan utama SBY agar proses transisi pemerintahan berjalan dengan mulus. Proses transisi yang mulus dan baik ini kemudian diharapkan menjadi tradisi baik yang harus dilestarikan. Sekali lagi, tidak seperti proses transisi tahun 2004!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun