Mohon tunggu...
Wasiat Kumbakarna
Wasiat Kumbakarna Mohon Tunggu... karyawan swasta -

melihat sesuatu dengan lebih cerdas dan tenang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Clinton Siapa?

15 Juli 2014   16:55 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:17 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pilpres 2014 yang berpotensi konflik, bisa jadi menjadi tantangan terberat Presiden SBY di penghujung kepresidenannya. Namun demikian, SBY telah menegaskan untuk menyelesaikan kemelut pilpres dengan kemampuan Indonesia sendiri. SBY menegaskan tak boleh ada tanpa campur tangan pihak asing! Tak boleh juga kubu tertentu memanfaatkan pihak asing untuk kepentingan mereka.

"Saya bersumpah dan mengajak warga Indonesia, kalau ada kemelut mari kita selesaikan sendiri. Tidak perlu ada pihak lain untuk jadi wasit atau juru damai," tegas Presiden SBY seperti dilansir berbagai media online.

Secara khusus Presiden SBY menyebut empat pihak yang harus bersikap bijak dan arif dalam menghadapi hasil Pilpres itu, yaitu Mahkamah Konstitusi (MK), Komisi Pemilihan Umum (KPU), calon presiden pasangan nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan pasangan nomor urut 2 Joko Widodo- Jusuf Kalla.

"Yang tidak puas, sampaikan melalui mekanisme yang diatur oleh undang-undang, pada Mahkamah Konstitusi (MK). Itulah proses damai, etis, dan konstitusional dalam menyikapi perbedaan suara," tegas Presiden SBY.

Ngapain Clinton ke Indonesia?

Saya awalnya tidak begitu nyambung mengapa tiba-tiba saja SBY menyinggung soal campur tangan pihak asing. Oh ternyata ada hubungannya dengan rencana kedatangan mantan presiden AS Bill Clinton ke Indonesia. Meski tidak diketahui pasti tanggal kunjungan Clinton ke Indonesia, jadwalnya di Asia diketahui dimulai pada 16 hingga 23 Juli 2014.

Rencana kedatangan Clinton ke Indonesia mendapatkan sorotan dari berbagai kalangan. Apa pasal? Tentu saja karena waktu kunjungan Clinton berdekatan dengan penetapan pengumuman hasil pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres).

Rencana kedatangan Bill dinilai tidak elok karena dilakukan pada saat pilpres. Apalagi diketahui secara umum bahwa Clinton adalah kroni dari James Riady, bos Lippo yang juga tim sukses dan penyokong capres nomor urut 2, Jokowi.

"Clinton memang bukan Presiden Amerika lagi, tapi jangan lupa dia menjadi Presiden Amerika karena dibantu oleh James Riady. Semua orang tahu pengusaha Indonesia James Riady saat ini menjadi salah satu sponsor pasangan Jokowi-JK," tutur Suryo Prabowo dari kubu capres nomor urut 1, Prabowo Subianto.

Publik akan menganggap kedatangan Clinton sebagai upaya untuk mempengaruhi KPU ataupun presiden republik indonesia, sekalipun kedatangan Bill tidak bermaksud bermanuver apapun.

Clinton-Riady-Jokowi

Anda belum tahu siapa mereka-mereka ini, silakan baca link-link berikut dan simpulkan sendiri ya:

http://kom.ps/AFkqJZ (baca sub rubrik: controversies dan evangelical activities)

http://kom.ps/AFkqJ1

Sebenarnya ada banyak link yang bisa Anda buka sendiri. Silakan googling sendiri, ya!

Tapi no worries!

Apakah masyarakat perlu bereaksi berlebihan dengan kedatangan Clinton ke Indonesia? Tidak juga! Ya sebatas mahasiswa menolak campur tangan asing dan kedatangan Clinton, silakan saja.

(http://kom.ps/AFkqJ9).

Tapi secara keseluruhan kita tak perlu khawatir karena Presiden SBY sudah menjamin, dan bahkan bersumpah bahwa masalah kemelut pilpres akan diselesaikan dengan tangan sendiri, tak boleh ada pengaruh asing. SBY tentu saja tak mau akhir masa kepemimpinannya dicederai, terutama oleh pihak asing.

Baiknya, kita semua cooling down saja menanti 22 Juli (pengumuman KPU). Lalu, seperti Presiden SBY katakana, kalau tidak terima dengan keputusan KPU 22 Juli nanti, silakan menggunakan prosedur hukum ke Mahkamah Konstitusi (MK). Tak perlu ada kericuhan karena hanya akan merugikan rakyat saja.

Mengenai Clinton sendiri ke Indonesia? Biar saja lah dia datang. Apa pengaruhnya? Tidak ada! Mungkin dia ingin makan bakso Senayan atau kangen dengan rusa di Istana Bogor!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun