Mohon tunggu...
Jonathan
Jonathan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Asian Games 2018, Momen Pemersatu Bangsa

15 Agustus 2018   09:38 Diperbarui: 16 Agustus 2018   21:01 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini, Indonesia sedang menghadapi tahun-tahun politik. Setelah pemilihan kepala daerah beberapa waktu lalu yang menghasilkan "kantong-kantong suara" bagi beberapa partai politik dalam bekal mereka menghadapi pileg 2019, sebentar lagi juga akan diadakan pendaftaran capres dan cawapres untuk pilpres 2019. 

Suhu politik di Indonesia tentunya akan semakin tinggi, diwarnai kampanye yang panjang, bahkan adu mulut dan perselisihan bisa tak terhindarkan. Namun, di tengah kekhawatiran perpecahan masyarakat jelang pileg dan pilpres, Asian Games 2018 muncul sebagai pemersatu rasa, harapan, dan impian masyarakat Indonesia menjelang kampanye pemilu.Olahraga adalah momen pemersatu bangsa. 

Pada Piala Dunia 2014 di Brasil, masyarakat Brasil yang tidak suka dengan kepemimpinan Dilma Rousselff yang penuh korupsi pada akhirnya bersatu dan mendukung tim kesayangan mereka di ajang olahraga tersebut. Meskipun Brasil akhirnya terhempas secara tragis dengan kekalahan 1-7 di semifinal, namun Piala Dunia bisa memberi warna yang berbeda untuk rakyat Brasil yang terpecah menjadi pendukung pemerintah dan aktivis anti-pemerintah. 

Mereka larut dalam euforia, termasuk saat menyanyikan lagu kebangsaan dengan sangat keras menjelang setiap pertandingan timnas Brasil. Begitu pula bagi Indonesia. 

Pada hari Sabtu, 18 Agustus 2018 yang bagi beberapa orang dianggap sebagai "tanggal keberuntungan" (18-8-18), hampir pasti pesta-pesta pernikahan pasangan yang memilih tanggal tersebut tidak akan dihadiri sebagian, atau bahkan banyak tamu undangannya, terutama pecinta olahraga dan nasionalis sejati. Jalanan yang biasanya dipenuhi pasangan yang merayakan malam minggu juga akan sepi. 

Tetapi di rumah, televisi menyala dengan sekeluarga duduk di depan sofa. Pecinta olahraga dan nasionalis sejati tentunya tidak akan tega melewatkan pertunjukan yang ditampilkan di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. 

Tua muda, kaya miskin, apapun golongan mereka akan duduk bersama di depan televisi menyaksikan upacara pembukaan Asian Games 2018 - sebuah perkenalan dari Indonesia kepada Asia bahkan dunia. 

Dunia akan melihat, Indonesia bukanlah negara yang hanya identik dengan aksi teror bom atau korupsi yang merajalela. Indonesia adalah negara yang ramah dengan kekayaan alam dan budaya yang melimpah. Lewat upacara pembukaan, Indonesia mengubah persepsi dunia terhadap negerinya, sama seperti Rusia di Piala Dunia 2018 lalu. 

Lewat upacara pembukaan nanti, Indonesia menyatukan energi seluruh masyarakatnya bahwa inilah Indonesia. Dan tentu saja, setiap warga Indonesia yang menyaksikannya akan mengalami peningkatan rasa cinta tanah air dan kebanggaan bagi Indonesia, terlebih upacara pembukaan Asian Games diadakan sehari setelah dirgahayu ke-73 kemerdekaan RI.

Pada tahun 1962 saat Indonesia pertama kali menggelar Asian Games, Indonesia juga sedang menghadapi ketidakstabilan politik dalam negeri. Presiden Soekarno menggerakkan "Demokrasi Terpimpin" sebagai respon atas pemberontakan-pemberontakan dalam negeri yang terjadi, seperti PRRI/Permesta, meningkatnya pengaruh PKI, dan lain-lain. 

Di tengah terpecahnya loyalitas masyarakat Indonesia menanggapi golongan-golongan tersebut, Bung Karno menjadikan Asian Games sebagai sebuah bukti dari Indonesia kepada dunia, bahwa inilah Indonesia, negara yang baru merdeka 17 tahun dan menghadapi ketidakstabilan politik, namun Indonesia bisa menyambut tamu-tamu Asia dengan baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun