Persaingan meraih gelar juara The Voice Indonesia memasuki babak utamanya semalam. Panggung Live Show menjadi ajang bagi 24 finalis untuk membuktikan talenta sekaligus merebut hati penonton dan coach mereka. Dan 12 di antaranya telah bernyanyi, sayangnya 4 di antara mereka harus tereliminasi. Beberapa mungkin tersisih terlalu dini.
Sedikit uraian ini mungkin bisa meringkas penampilan mereka meski kesan dan penilaian berbeda boleh dimiliki oleh yang lainnya.
Tim Sherina
Agseisa : Menyanyikan lagu Pupus milik grup Dewa, penampilannya mungkin tak segarang saat battle show atau blind audition. Tapi suara khasnya jelas menjadikannya istimewa di atas panggung. Meski kostum yang dikenakannya kurang asyik untuk dinikmati, aksen suara rock-nya juga tak sekencang biasanya karena lagunya yang bertempo medium, tapi penampilannya semalam menunjukkan kualitasnya sebagai unggulan dari Tim Sherina.
Santi : Membawakan lagu "If I Were a Boy", Santi boleh dibilang kurang berhasil. Satu yang tak bisa dinikmati dari penampilannya semalam adalah dinamika. Bukan penampilan yang spesial tapi untungnya ia memiliki warna suara yang enak dan mampu melengkapi nilai kompetitif Tim Sherina meski mungkin bukan dia yang akan jadi pemenangnya nanti.
Fredy : Bermain di genre yang berbeda dengan Agseisa, ia mejadikan Tim Sherina sangat lengkap bahkan secara kolektif seimbang dengan Tim Armand atau Glenn. Penampilannya termasuk pada level yang asyik untuk dinikmati. Suaranya yang berat dan warnanya yang berada di antara pop dan jazz, serta pembawaannya yang tenang membuat Fredy termasuk salah satu penampil terbaik kemarin malam.
Tim Armand
Alf : Penyanyi rock ini semalam dipaksa lebih kalem dengan membawakan lagu melankolis milik Geisha. Satu yang menjadi kelebihannya semalam adalah bisa menyelesaikan tantangan lagu yang dikenal sulit itu. Selebihnya ia tampil biasa saja dan saya kurang menikmatinya semalam.
Arro : Membawakan hits milik Peterpan-Ada Apa Denganmu dalam gaya swing-jazz, ia mendapat pujian dari 4 coach. Penampilannya yang santai ditambah warna suaranya yang mendukung, membuatnya berhasil meniupkan ruh baru pada lagu yang terlanjur identik dengan Ariel tersebut. Tim Armand menjadi paket yang lengkap dengan adanya Arro.
Dita : Nyatanya dia tampil memukau dengan membawakan lagu legendaris Kompor Mledug dalam aransemen blues. Penampilan istimewa, penuh dinamika serta suara yang asyik ditambah permainan harmonika yang cantik, sulit untuk mengatakan Dita akan tereliminasi. Di antara Tim Armand semalam, dialah bintangnya dan di antara 12 finalis yang tampil semalam, Dita ada di empat besar terbaik.
Tim Glenn
Dessy : Dia adalah salah satu yang membuat Tim Glenn menjadi istimewa dan sering dipandang setingkat lebih unggul di banding 3 tim lainnya. Dan penampilannya semalam dengan lagu Tak Kuduga milik Ruth Sahanaya membuktikan itu semua. Kematangan dalam bernyanyi adalah kelebihan paling menonjol dari Dessy di atas panggung. Sayangnya dia bukan tipe favorit penonton muda Indonesia yang mendominasi ajang pencarian bakat seperti The Voice.
Gilbert : Ketika dia baru memulai lagunya, saya merasa dia tidak akan mulus membawakan lagu milik Chrisye. Meski warna suaraya unik, aksinya pada battle show juga menarik, tapi kualitas penampilannya semalam adalah yang terbawah di antara Tim Glenn dan mungkin salah satu kandidat out dari 12 finalis.
Tiara : Tiara adalah alasan mengapa banyak yang menjagokan Tim Glenn. Dan aksinya semalam menjadi alasan untuk banyak orang menjagokannya sebagai calon juara. Membawakan tembang populer milik Agnes Monica-Tak Ada Logika, ia tak hanya tampil memukau melalui suara dan aksinya. Tapi ia juga berhasil memancing penonton untuk melihat kelebihannya dibanding kontestan lainnya dengan merombak lagu yang dibawakannya menjadi tembang yang jauh berbeda dari versi aslinya. Telinga saya mungkin tak terlalu menerima versi Tiara semalam. Tapi penampilannya memang istimewa.