Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Foto: Raksasa dari Jakarta

22 Maret 2014   13:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:38 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta, salah satu kota metropolitan tersibuk dan terpadat di dunia. Sebagai daerah khusus ibukota negara Indonesia, Jakarta sangatlah istimewa. Berada di pulau Jawa tak hanya membuat Jakarta menjadii pusat pemerintahan tapi juga pusat segala denyut vital kehidupan negara. Mulai dari pertahanan, perdagangan, bisnis hingga pendidikan, Jakarta adalah poros utamanya.

Jakarta adalah etalase kemajuan Indonesia. Tak peduli besarnya ketimpangan pembangunan yang banyak terjadi di ujung negeri, melihat Jakarta semua orang akan terpana mengira bahwa ternyata Indonesia maju luar biasa.

13954421649246044
13954421649246044
Datanglah ke Jakarta untuk merasakan "macet yang sejati".

Macet adalah tanda masyarakat yang modern, dinamis dan sibuk. Macet dianggap sebagai simbol kemajuan negara. Semua orang dengan mudah bisa punya kendaraan. Setiap ruas jalan disesaki mobil. Dengan itu semua Jakarta memperlihatkan diri sebagai kota yang sangat bertenaga, tak peduli ada banyak nestapa di penjuru nusantara.

Ada satu  yang sangat mencolok dari Jakarta sebagai etelase kemajuan Indonesia. Tanah dan ruang di ibukota ini nyaris tertutup dengan gedung-gedung tinggi berukuran besar. Layaknya raksasa, gedung-gedung tinggi di Jakarta nyaris menutup sebagian angkasa hingga untuk melihat langit Jakarta orang sering harus tinggi menengadah ke atas. Di beberapa tempat langit bahkan sangat sempit karena raksasa-raksasa itu berbaris berhimpitan.

13954425391642589455
13954425391642589455
Bagi orang yang tak biasa melihat gedung-gedung besar tinggi menjulang, datang ke Jakarta adalah hal yang menakjubkan sekaligus mengejutkan. Gedung-gedung itu bukan hanya tinggi tapi tinggi sekali. Jumlah lantainya bukan hanya 2 atau 3 lantai seperti rumah sakit daerah yang sering menjadi bangunan paling megah di daerah. Bentuknya pun beraneka macam, ada yang besar dan melebar, tinggi ramping menjulang bahkan memutar.

Inilah sebagian wajah Jakarta dengan sejumlah raksasanya. Semua foto ini diambil dari dalam taksi yang melaju kecuali foto tugu Monas.

1395442655811233999
1395442655811233999

13954432401870441603
13954432401870441603
13954432841689376920
13954432841689376920
1395443388289103278
1395443388289103278
139544386653017535
139544386653017535
Raksasa dari Jakarta bukan hanya perkantoran, tower, apartemen, pusat perbelanjaan atau hotel berbintang tetapi juga sejumlah tugu dan patung yang menjadi landmark ibukota. Tiga di antara banyak tugu dan patung tersohor itu adalah Patung Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia, Patung Jendral Sudirman di daerah Dukuh Atas dan Tugu Monas di tengah-tengah lapangan merdeka yang menjadi simbol jerih payah perjuangan dan pembangunan Indonesia usai merdeka.

1395443498887393068
1395443498887393068
1395443539819189222
1395443539819189222
1395443577332168763
1395443577332168763
Dari semua raksasa yang menghuni Jakarta, semua bermula dari sebuah tempat legendaris. Di tempat itu gedung pencakar langit pertama di Jakarta berdiri yakni Sarinah. Sarinah adalah pusat perbelanjaan setinggi 74 meter yang mulai dibangun 1963. Tak hanya menjadi supermarket pertama di ibukota, Sarinah juga menjadi raksasa pertama dari Jakarta yang masih berdiri hingga kini. Sarinah adalah saksi lesatan Jakarta dan lahirnya raksasa-raksasa baru ibukota.

13954436771892256872
13954436771892256872
Jakarta, inilah ibukota negara Indonesia di mana setiap orang perlu menengadah jauh ke atas untuk bisa leluasa melihat langit atau sekedar membaca nama gedung. Banyaknya raksasa di Jakarta  membuat banyak orang sering bertanya sekaligus menggerutu: "kota macam apa ini?".

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun