Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tuhan Turunkan Hujan untuk Orang Indonesia yang Masih "Ngeyel" Menghadapi Covid-19

6 April 2020   07:49 Diperbarui: 6 April 2020   14:07 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hujan (foto: Kompas.com/Andreas Altobeli).

Sungguh awet hujan kali ini. Sejak Minggu (5/4/2020) malam airnya masih turun sampai Senin (6/4/2020) pagi. Saya jadi tak bisa keluar untuk jogging di sekitar kompleks.

Hujan sebenarnya sudah mengguyur pada Minggu siang sekitar pukul 13.00. Sempat reda pada sore harinya, tapi deras lagi sekitar pukul 20.00.

Sudah hampir 2 minggu Yogyakarta diguyur hujan dengan irama seperti ini. Biasanya air mulai tumpah siang hari. Kadang diselingi angin kencang yang membuat guyurannya makin deras. 

Namun, sejak beberapa hari terakhir durasi hujan semakin panjang hingga malam dan dini hari. Pagi harinya udara jadi lebih dingin. Aspal dan jalanan basah, tapi juga terlihat bersih.

Memang sekarang di beberapa daerah sudah memasuki peralihan dari kemarau ke musim hujan. Periode pancaroba ini akan membuat hari demi hari kian kuyup diguyur hujan. Angin kencang dan perubahan cuaca tiba-tiba boleh jadi ikut menyertai.

Tentu saja hujan, angin kencang dan fenomena cuaca lain pada periode pancaroba dan musim hujan seperti ini perlu diwaspadai. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ketika perhatian semua orang sedang diarahkan untuk memerangi penyebaran Corona.

Cuaca yang kurang bersahabat jadi ujian bagi daya tahan tubuh. Masuk angin hingga flu biasanya mudah menyerang. Pada periode yang hampir bersamaan demam berdarah juga menuntut perhatian untuk diwaspadai.

Bukan hanya bencana non alam seperti penyakit yang perlu diwaspadai, tapi juga bencana alam. Tanah longsor dan banjir menuntut perhatian dan kewaspadaan yang sama tingginya.

Bisa dibayangkan betapa besarnya ketangguhan dan ketahanan yang perlu dihadirkan oleh elemen-elemen di Indonesia saat ini dihadapkan pada tantangan bencana semacam itu.

Ambil contoh BNPB. Selain bertanggung jawab pada penanganan bencana alam seperti yang kita tahu selama ini, BNPB sekarang juga memimpin tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19.

Tugas serta tanggung jawab yang sungguh berat itu pasti tidak mudah. Apalagi dukungan masyarakat belum sepenuhnya seperti yang diharapkan. Masih banyak dari kita yang meremehkan imbauan social & physical distancing. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun