Sepanjang pengamatan sopir Trans Jateng di Purwokerto tidak ugalan-ugalan dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Sejenak saya membandingkannya dengan bus Trans Jogja yang sopirnya suka ugalan-ugalan. Semoga performa sopir Trans Jateng ini bisa dipertahankan, bahkan ditingkatkan.
Bus yang saya naiki pun memasuki Terminal Bulupitu atau terminal bus Purwokerto untuk transit. Semua penumpang diwajibkan turun terlebih dahulu dan menunggu di halte.Â
Bus kemudian berhenti tak jauh dari halte. Sopir dan kondekturnya beristirahat di bawah pohon, sementara bus dibersihkan oleh beberapa petugas. Di tempat itu juga ada beberapa bus Trans Jateng lain yang sedang dalam antrean untuk melaju kembali setelah transit.
Selama transit, penumpang yang masih akan melanjutkan perjalanan wajib menyimpan tiket yang telah ditandai oleh kondektur. Tiket itu akan diminta saat penumpang kembali menaiki bus dari terminal.Â
Soal perjalanan lanjutan, bus Trans Jateng Purwokerto melayani rute yang cukup panjang hingga ke Kabupaten Purbalingga. Di Purbalingga rute Trans Jateng mencapai wilayah Bukateja.Â
Bukan tidak mungkin jika Bandara Jenderal Sudirman di Purbalingga telah selesai dibangun dan beroperasi secara komersil, Trans Jateng ini pun akan menjadi transporasti penghubung ke bandara.
Jadi, penumpang bisa menaiki Trans Jateng dari Purwokerto hingga Purbalingga hanya dengan membayar Rp 4.000. Ongkos yang sangat murah dibandingkan jika menumpang taksi sekitar Rp 70.000-100.000 atau ojek daring sekitar Rp 25.000-40.000.Â
Namun, waktu perjalanan dengan bus Trans Jateng lebih lama karena harus berhenti di sejumlah halte dan transit di terminal.Â
Akan tetapi Trans Jateng Purwokerto masih memiliki beberapa kekurangan. Di antaranya adalah halte yang terlalu kecil dan kurang memadai sebagai tempat menunggu.Â
Misalnya, saat sedang hujan halte yang ada saat ini kurang melindungi penumpang dari hujan. Oleh karena itu, bentuk dan ukuran halte Trans Jateng koridor Purwokerto-Purbalingga perlu diperbaiki.
Pembayaran dengan uang elektronik juga perlu diterapkan. Cara tersebut mempermudah penumpang untuk melakukan pembayaran. Apalagi saat ini uang elektronik, baik yang berbasis kartu maupun dompet digital berbasis aplikasi sudah banyak digunakan oleh masyarakat.Â