Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

26 Tahun Kahitna. Diskografi: Cinta Sudah Lewat

22 Maret 2012   11:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:37 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13324087622134110516

“Tanpamu semua tak berarti, cinta sudah lewat.. tak kukira kan begini. Mengapa harus kau terikat meski tlah terucap...hanya aku yang ada di hatimu..”

1 bulan lagi KAHITNA akan genap berusia 26 tahun. Sebuah catatan umur yang cukup panjang untuk ukuran sebuah grup band. Dan sebagai sebuah grup, catatan perjalanan mereka di blantika musik dapat ditandai dengan karya-karya lagu dalam berbagai album yang telah mereka hadirkan.

Merilis album pertamanya Cerita Cinta pada tahun 1994, hingga kini KAHITNA sudah memiliki 9 album. Salah satunya adalah CINTA SUDAH LEWAT.

2003 silam, setelah 7 tahun setia dengan formasi 8 orang, KAHITNA kembali hadir dengan formasi ideal 9 personel. Tak hanya membawa seorang personel baru, saat itu KAHITNA juga menyapa kembali penggemarya lewat karya terbaru yang dikemas apik dalam album CINTA SUDAH LEWAT (CSL).

Meski sedari awal telah dikenal sebagai grup yang mengangkat kisah-kisah cinta romantis, namun sejak CSL ada kesan yang kuat tertangkap kalau Yovie Widianto cs. cenderung memilih sisi perih dari cinta untuk "dieksploitasi”. Simak saja judul albumnya “CINTA SUDAH LEWAT”. Agak terdengar kiasan meski makna sebenarnya juga tertangkap jelas : Perih. Bandingkan dengan album-album sebelumnya : Cerita Cinta, Cantik, Sampai Nanti atau Permaisuriku yang saat didengar saja langsung mengundang senyum.

Sekali lagi oleh KAHITNA cinta diramu sebagai cerita yang tak pernah kadaluarsa apapun zamannya. Dan  cinta memang kisah yang akan selalu berarti bagaimanapun jalan ceritanya. Cinta menjadi cerita yang tak pernah habis. Cinta juga yang membuat KAHITNA kering kreativitas.

Cinta Sudah Lewat dikemas dengan cover yang sampul depannya yang didominasi warna hijau sebagai latar untuk 9 siluet manusia berwarna putih. Di atasnya terukir "KAHITNA" yang dicetak kapital dengan warna putih. Di atas nama KAHITNA tergambar logo matahari dengan 9 berkas sinar dan di atas logo tersebut "Cinta Sudah Lewat" ditulis dengan dengan ukuran sedang, berwarna putih.

Banyak hal yang menarik dari KAHITNA Cinta Sudah Lewat. Pertama, KAHITNA tampil lebih fresh dari sisi penampilan maupun pada sejumlah lagu barunya. Kesan fresh itu tak lepas dari hadirnya personel baru bernama Mario Ginanjar yang terpilih menggantikan posisi Roni Waluya yang hengkang setelah KAHITNA Cerita Cinta. Pada akhirnya alumni Asia Bagus 1998 ini tak hanya jadi yang paling junior namun juga yang termuda di antara personel KAHITNA lainnya. Perekrutan Mario juga diakui sebagai salah satu cara KAHITNA melakukan penyegaran sekaligus upaya memperkaya variasi bermusik mereka.

Untuk urusan penampilan dan gaya berpakaian, Mario juga dikenal paling menonjol. Dampaknya penampilan para personel KAHITNA di atas panggung pun menjadi lebih rapi kembali. Tak heran jika  Mario disebut sebagai personel yang membuat KAHITNA kembali “sadar fashion”. KAHITNA tak lagi band yang semata menonjolkan kualitas musik, namun juga mulai kembali “peduli” dengan penampilan dan gaya berpakaian mereka. Perhatikan saja, saat ini kita hampir selalu melihat KAHITNA tampil dengan kemeja hitam atau putih dengan aksesoris jas, rompi maupun vest yang dikombinasikan sangat pas. Tak jarang mereka juga tampil dengan kostum yang terkonsep elegan. Kalaupun kasual mereka tetap kompak dengan pilihan warna dan model yang serasi. Dan inilah salah satu bentuk  “metamorfosis” penampilan KAHITNA semenjak CSL.

Kedua, hadirnya Mario dalam Cinta Sudah Lewat membawa kesegaran dan warna baru pada musik band yang berdiri pada 24 Juni 1986 ini. Selain memiliki teknik yang baik, improvisasi dan kemampuannya mengambil serta memainkan nada-nada tinggi membuat lagu-lagu KAHITNA semakin menancap di telinga. Interpretasi dan penghayatannya yang top juga membuat lagu-lagu KAHITNA makin menusuk di hati. Dan yang pasti Mario sanggup melebur dan berbagi suara secara baik dengan dua seniornya, Hedi Yunus dan Carlo Saba. Masuknya Mario mengukuhkan nama KAHITNA sebagai band dengan barisan vokalis terbaik di negeri ini.

Harmonisasi vokal Mario, Hedi dan Carlo pun ditunjukkan dengan istimewa pada album ini. KAHITNA semakin mempunyai banyak pilihan cara dan gaya dalam membawakan lagu-lagu cintanya.

Ketiga, CSL mungkin menjadi album KAHITNA yang paling banyak melahirkan hits cinta. Dengan kata lain KAHITNA Cinta Sudah Lewat merupakan album yang “cinta banget”. Hits-hits album ini seperti Cinta Sudah Lewat, Tentang Diriku, Tak Mampu Mendua, Takkan Terganti dan Menikahimu begitu kental dengan makna cinta yang khas KAHITNA.

Tiga hits pertama dalam album ini dilengkapi dengan video klip yang manis dengan mengambil bintang-bintang muda yang kini menjadi artis papan atas Indonesia seperti Tora Sudiro (Cinta Sudah Lewat), Nicholas Saputra dan Tyas Mirasih (Tak Mampu Mendua) serta Vino Bastian (Tentang Diriku). Sedangkan Takkan Terganti dan Menikahimu meski tak disertai video klip, namun dipilih banyak orang sebagai soundtrack cinta. Untuk urusan lagu cinta KAHITNA memang tak  diragukan lagi. Mereka punya juaranya yakni Yovie Widianto, sang hits maker yang juga pendiri KAHITNA.

Menyimak nomor-nomor pada  Cinta Sudah Lewat,  tertangkap kecenderungan KAHITNA untuk lebih mengakrabi para remaja lewat tema-tema cinta dan pilihan kata yang lebih kekinian. Sebagai contoh Cinta Sudah Lewat. Lagu ini berkisah tentang sepasang kekasih yang akhirnya harus menerima pisah saat sang wanita  menyerah pada sebuah pilihan yang membuatnya melepas cintanya dan mengikat cinta baru bersama yang lain. Cinta Sudah Lewat adalah sebuah perpisahan yang boleh jadi tak pernah diinginkan tapi harus terjadi dan diterima. Putus cinta karena pasangan dijodohkan. Itulah ringkasan Cinta Sudah Lewat. Sebuah realita yang memang banyak terjadi dan sering menjadi akhir sebuah kisah cinta.

“Kadang ingin aku bertemu dan berbagi waktu yang terlalui. Sukar tuk sadari ku tak boleh mengingini. Tanpamu cinta tak berarti, cinta sudah lewat. Tak ku kira kan begini..mengapa harus kau terikat..”

Keempat, CSL boleh disebut sebagai biang yang membuat banyak orang kemudian menjuluki KAHITNA sebagai “band mellow”. Cukup beralasan karena dibanding 4 album sebelumnya (Cerita Cinta, Cantik, Sampai Nanti dan Permasuriku) yang menonjolkan tema cinta indah, CSL lebih mengeksplorasi sisi cinta yang sad ending. Meski sebelumnya pernah menampilkan lagu bermakna sedih, namun album ini rasanya memang dibingkai khusus dalam ruang tema cinta perih. Rasa mellow itu akan semakin kuat jika kita menyimak utuh nomor Cinta Sudah Lewat, Takkan Terganti, Jadi Saja dan Tak Mampu Mendua. Lagu - lagu tersebut menguras perasaan karena KAHITNA membawakannya dengan aransemen dan tempo yang benar-benar memberi kesempatan orang untuk membayangkan lebih dahulu sebelum kemudian menangis. Kesan yang sama juga dapat dirasakan pada Takkan Terganti meski karya Yovie Widianto ini bisa dimaknai juga sebagai cinta yang happy ending. “Meski waktu datang dan berlalu sampai kau tiada bertahan, semua takkan mampu mengubahku...hanyalah kau yang ada di relungku. Hanyalah dirimu mampu membuatku jatuh dan mencinta..harus kau bukan hanya sekedar indah..kau tak akan terganti..”.

Tapi cinta perih tak selalu harus dibawakan secara mellow dengan tempo  lambat. KAHITNA juga membawakannya dengan aransemen yang up beat dengan pemilihan judul yang biasa saja namun pas. Cara ini KAHITNA tampilkan pada Tentang Diriku dan Takkan Satu.

Namun KAHITNA tak ingin penggemar dan pendengarnya larut dalam cerita cinta perih. Mereka juga menyanyikan sebuah nomor cinta indah berjudul Menikahimu. Tema lagu ini tak jauh dari hits lama mereka Tak Sebebas Merpati. Pemilihan kata-katanya pun begitu romantis namun dalam kadar yang wajar. Perbedaannya adalah Menikahimu diiringi dengan aransemen dan komposisi yang lebih “ngeband”. Sementara Tak Sebebas Merpati lebih terdengar sebagai piano song.

Dalam CSL KAHITNA juga melakukan terobosan yang terbilang mengejutkan lewat sebuah nomor bertema nasionalisme yang berjudul Bumi Indonesia. Lagu ini pun meraih penghargaan Widya Mwat Yasa dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta sebagai karya lagu dengan muatan nasionalisme dan kejuangan yang dinilai baik.

Kelima, menurut beberapa pengamat kekuatan album Cinta Sudah Lewat tak hanya karena KAHITNA membahasakan tema cinta secara lebih “kekinian”, namun juga banyak mengkombinasikan sound analog dan sound digital dalam musik dan aransemen yang mereka tampilkan. Hal ini sebenarnya telah mereka munculkan pada album sebelumnya Permaisuriku (2000) namun pada Cinta Sudah Lewat rasa itu semakin diperkuat. Pada album ini KAHITNA tak tampi sendiri. Mereka juga mengajak penyanyi tamu Dea Mirella untuk  menyanyikan Terima Kasih Cinta.

KAHITNA Cinta Sudah Lewat tak lagi mengumbar suara “eya..eyo..”, “huo..huo..huo..” atau “hiye..hiye..hiye..” seperti pada album-album sebelumnya. Warna etnik juga semakin tipis terdengar. Namun bukan berarti KAHITNA meninggalkannya. KAHITNA tetap membawa akar musiknya dengan melakukan nostlagia lewat sebuah nomor instrumentalia berjudul Pasadena yang kental dengan aroma fusion, musik yang dulu mereka mainkan. KAHITNA pun berjanji bahwa mereka akan kembali menampilkan “eya..eyo..” atau” hiye..hiye..” jika pada saatnya nanti mereka merindukan warna-warna itu.

Cinta Sudah Lewat adalah album rekaman KAHITNA yang paling gemuk. Berisi 12 lagu dengan berbagai macam warna komposisi dan aransemen. Namun meski berwarna – warni, Cinta Sudah Lewat tetap masih “KAHITNA banget”. Tentang pemilihan tema cinta perih bisa jadi menunjukkan cara KAHITNA untuk menyuarakan cinta yang memang tak selalu berakhir bahagia. Cinta juga sering berakhir dengan perih.

Cinta Sudah Lewat  membuktikan kembali nama KAHITNA sebagai grup yang selalu sukses memancing imajinasi pendengarnya untuk masuk dalam cerita cinta versi mereka. Cinta Sudah Lewat juga menegaskan kembali reputasi mereka sebagai band berwibawa yang sanggup menjaga warna musiknya meski zaman terus berganti. KAHITNA pun sanggup menjaga kualitas lagu-lagunya melalui pemilihan kata yang sederhana namun tak pasaran.

KAHITNA memang tak ada matinya. Mereka terus berkarya, meski Cinta Sudah Lewat sekalipun. Satu kata untuk album ini adalah : ISTIMEWA.

Cinta Sudah Lewat

Tentang Diriku

Tak Mampu Mendua

Jadi Saja

Bumi Indonesia

Belum Ada Janji

Menikahimu

Pasadena (Instrumental)

Terima Kasih Cinta

Takkan Satu

Dunia Lain Untukmu

Takkan Terganti

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun