Mohon tunggu...
Wardatul janah
Wardatul janah Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswi

Bagaimanapun dirimu, tetaplah menjadi yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perayaan HUT LPDS, Media dan Disabilitas Jadi Sorotan

31 Juli 2021   10:58 Diperbarui: 31 Juli 2021   11:17 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jakarta- Jumat, 23 Juli 2021, Lembaga Pers Dr. Sutomo (LPDS) Jakarta merayakan hari ulang tahun ke 33, dengan menggelar sebuah webinar  yang bertemakan "Media dan Disabilitas"

HUT LPDS pada kali ini menghadirkan lima Narasumber, yakni Ketua dari Dewan Pers Mohammad Nuh dan Dirjen Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat yang mewakili Kehadiran Mentri Sosial Tri Rismaharani yang berhalangan hadir dikarenakan adanya kegiatan sekaligus tugas untuk melihat secara langsung proses penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) bagi masyarakat yang terdampak sebagai bentuk untuk mengurangi resiko dari dampak pandemik di kota Purwakarta.

Yang menjadi perbedaan bahkan daya tarik dari acara perayaan HUT sebelumnya, kali ini acara diadakan melalui Seminar yang digelar secara online menggunakan aplikasi Zoom (Webinar) dan dilakukan ditengah situasi pandemik covid-19 dari sejak munculnya Covid pada maret 2020 lalu di Indonesia,  yang dampaknya sangat dirasa karena banyak merenggut nyawa manusia.

Lalu terdapat Tiga narasumber lainnya, mereka adalah penyandang disabilitas berprestasi yang akan membahas tentang Paralympic, Kewirausahaan, dan Dunia Jurnalistik yakni, Senny Marbun selaku Ketua Umum Paralympic Committee of Indonesia, Nicky Clara selaku Pendiri berdayabareng.com dan Cheta Nilawati seorang wartawan media Tempo.
Selain itu juga ada Wili Yatno selaku SME Channel Specialist dari Galeri Indonesia Blibli yang berpengalaman menangani disabilitas untuk berwirausaha.

Membahas tentang disabilitas atau keterbatasan, Paralympic atau Paralimpiade ini adalah salah satu pembahasan yang menarik karna itu merupakan sebuah pertandingan olahraga dengan berbagai nomor untuk atlet yang mengalami cacat fisik, mental dan sensoral. Cacat ini termasuk dalam ketidakmampuan dalam mobilitas, cacat karena amputasi, gangguan penglihatan dan lainnya. Banyak orang tanpa keterbatasan berfikir hal yang mustahil bagi para disabilitas untuk melakukan kegiatan sehari harinya apalagi untuk mengikuti ajang seperti ini, di paralympic inilah mereka membuktikan kemampuannya, pemikiran tersebut merupakan hal yang negative karena menghakimi, dan meremehkan kemampuan orang lain, yang tidak sepatutnya dicontoh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun