Mohon tunggu...
Wardatul Mucharromah
Wardatul Mucharromah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Pendidikan Agama Islam

Suka menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Pendidikan Karakter

7 Desember 2022   19:35 Diperbarui: 7 Desember 2022   19:48 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan karakter sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap orang. Pendidikan karakter tidak hanya diperoleh di sekolah, tetapi juga di rumah dan di lingkungan sosial. Pendidikan karakter diperlukan untuk setiap kelompok. Mulai dari anak-anak, remaja, bahkan dewasa. Pendidikan karakter ini sangat diperlukan dalam kehidupan ini. Kompetisi apa yang direncanakan di tahun-tahun mendatang. 

Seiring berjalannya waktu, pola pikir zaman terus bergerak, persaingan semakin ketat, sehingga tidak dipungkiri bahwa kita harus mempersiapkan diri untuk memiliki mental yang kuat untuk menghadapi masa tersebut. Terutama dalam pendidikan karakter, karena sumber daya manusia di milenium mendatang mutlak membutuhkan karakter yang baik. Karakter juga merupakan kunci dari setiap orang.

Pendidikan karakter adalah sistem pendidikan yang bertujuan untuk membentuk nilai-nilai karakter tertentu pada diri peserta didik yang memiliki kompetensi, kesadaran atau kemauan dan bertindak untuk mewujudkan nilai-nilai tersebut. Pendidikan karakter erat kaitannya dengan pendidikan moral, yang tujuannya adalah pengembangan dan pengamalan keterampilan individu secara terus menerus agar dapat berkembang menuju kehidupan yang lebih baik.

Masalah serius bangsa Indonesia adalah sistem pendidikan yang saat ini terlalu fokus pada pengembangan otak kiri. Dan kurang memperhatikan perkembangan otak kanan yang meliputi perasaan afektif, empati dan juga emosi. Selain itu pembelajaran saat ini terkesan pasif dan kaku, sehingga tidak membuat anak tertarik. Topik-topik yang berkaitan dengan pendidikan karakter, seperti adab dan agama, sebenarnya lebih menekankan pada otak kiri (mengingat atau sekedar mengetahui). Semua itu, tanpa sepengetahuan kita, mematikan kreativitas karakter anak.

Sebagaimana kita ketahui bersama, proses globalisasi senantiasa mempengaruhi perubahan-perubahan dalam sifat masyarakat. Kurangnya pendidikan karakter menyebabkan krisis moral yang serius, yang mengarah pada perilaku negatif di masyarakat. Misalnya, ilegalitas, kecanduan narkoba, pencurian, kekerasan terhadap anak, dll.

Saat menentukan metode pembelajaran, yang terpenting adalah mengetahui kemampuan apa yang diubah anak setelah belajar. Jika guru ingin menerapkan karakter tersebut dalam kehidupan sehari-hari, maka menjadi tanggung jawab guru untuk membesarkan siswa yang sukses.

Pada umumnya tugas pendidikan ini adalah membentuk watak peserta didik sedemikian rupa sehingga menjadi manusia yang bermoral, berakhlak mulia, toleran, gigih, dan berakhlak mulia. Pendidikan karakter sebaiknya dilakukan sejak dini, yaitu sejak kecil. Pelatihan ini dapat dilakukan di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan juga di lingkungan sosial masyarakat dengan menggunakan lingkungan belajar.

Pada dasarnya tujuan utama pendidikan karakter adalah membangun bangsa yang kuat dimana manusia berbudi pekerti luhur, bermoral, toleran dan gotong royong.

Untuk mencapai tujuan tersebut perlu ditanamkan nilai-nilai pembentukan karakter pada peserta didik berdasarkan agama, kepercayaan dan budaya. Nilai-nilai pendidikan karakter meliputi kejujuran, toleransi, disiplin, kerja keras, kreativitas, kemandirian, sikap demokratis, rasa ingin tahu dan masih banyak lagi.

Fungsi dan tujuan pendidikan karakter dapat tercapai jika pendidikan karakter dilakukan dengan cara dan cara yang tepat serta menggunakan sarana yang tepat.

Dari konsep-konsep di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses humanisasi, artinya melalui pendidikan seseorang menjadi lebih berharga, lebih berkarakter, lebih mampu dan lebih bertanggung jawab terhadap sistem sosial. Pendidikan juga dapat melahirkan manusia yang cerdas, kreatif, inovatif, mandiri dan bertanggung jawab.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun