Mohon tunggu...
Wardah Toyibah
Wardah Toyibah Mohon Tunggu... -

انظر ما قال ولا تنظر من قال

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Assesmen dalam Menjalankan Kegiatan BK

17 Oktober 2018   03:17 Diperbarui: 17 Oktober 2018   03:59 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Setiap kegiatan pasti ada yang namanya penilaian, baik dalam aspek kognitif, afektif, atau psikomotorik. Begitupun dalam proses kegiatan Bimbingan Koseling, dimana proses tersebut membutuhkan penilaian agar dapat mengetahui sudah berjalan dengan baik kah kegiatan Bimbingan dan Konseling tersebut. Penilaian yang dimaksud di atas juga dapat disebut dengan Assesmen.

Sebelum membahas Assessmen dalam Bimbingan dan Konseling lebih lanjut, ada baiknya kita mengetahui apa sih Assesmen itu sendiri?

Pengertian Asessmen menurut James A. Mc. Longhlin & Rena B Lewis (1994). "Proses sistematika dalam mengumpulkan data seseorang anak yang berfungsi untuk melihat kemampuan dan kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu, sebagai bahan untuk menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan".

Jadi, jika dihubungkan dalam Bimbingan dan Konseling yakni penilaian terhadap suatu proses kegiatan konseling yang harus dilakukan konselor sebelum, selama, dan setelah konseling tersebut dilaksanakan, dan konselor juga harus mengetahui apa saja kebutuhan dari peserta didik atau yang disebut konseli saat menghadapi masalahnya.

Hood & Jonson (1993) menjelaskan bahwa penggunaan Assesmen dalam Bimbingan dan Konseling mempunyai beberapa tujuan yang di gambarkan dengan cara dari lima langkah di pemecahan masalah, yaitu:

1.Orientasi masalah, yaitu untuk membuat konseli mengenali dan menerima permasalahan yang dihadapinya, tidak mengingkari bahwa ia bermasalah.
2.Identifikasi masalah, yaitu membantu baik bagi konseli maupun konselor dalam mengetahui masalah yang dihadapi konseli secara mendetil.
3.Memilih alternative solusi dari berbagai alternative penyelesaian masalah yang dapat dilakukan oleh konselor untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi konseli.
4.Pembuatan keputusan alternative pemecahan masalah yang paling menguntungkan dengan memperhatikan konsekuensi paling kecil dari alternative tersebut.
5.Verifikasi untuk menilai apakah konseling telah berjalan efektif dan telah mengurangi beban masalah konseli atau belum.

Dari beberapa langkah tersebut, konselor dapat dengan mudah menjalankan tugasnya sesuai dengan sebagai mestinya. Karena jika tidak sesuai, Bimbingan dan Konseling akan berpengaruh pada pelayanan konseling oleh konselor. Hal ini akan berakibat tidak baik bagi diri konseli, bahkan untuk konselor itu sendiri untuk jangka Panjang maupun jangka pendek.

Dengan adanya Assesmen dalam Bimbingan dan Konseling ini sangat membantu untuk menjalankan proses kegiatan Konseling antara Konselor dan Konseli. Adapun beberapa fungsi adanya assemen dalam Bimbingan dan Konseling ini ialah:

1.Untuk merangsang konselor dan konseli untuk mempertimbangan berbagai masalah.
2.Untuk menjelaskan sifat masalah yang dihadapi konseli.
3.Dapat menyarankan solusi untuk masalah.
4.Menyediakan sebuah metode untuk membandingkan berbagai alternative sehingga keputusan dapat dibuat atau dikonfirmasi.
5.Untuk mengaktifkan konselor dan konseli dalam menevaluasi efektivitas solusi tertentu.
Semoga dengan sedikit penjelasan dari "Assesmen dalam Bimbingan dan Konseling" dapat bermanfaat bagi pembaca.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun