Mohon tunggu...
Franchise Indonesia
Franchise Indonesia Mohon Tunggu... Administrasi - Pusat Artikel Waralaba dan Lisensi

One Stop Franchise Servise

Selanjutnya

Tutup

Money

Tidak Dianjurkan Beli Waralaba dengan Modal Pas-Pasan

27 Agustus 2014   23:54 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:20 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sebelum membeli bisnis franchise ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Selain melihat track record franchisor-nya, calon franchisee juga dianjurkan untuk melakukan investigasi langsung kepada para franchisee yang sudah lama bekerjasama dengan franchisor tersebut. Tanyakan kepada mereka (franchisee yang sudah bergabung) tentang support franchisor-nya, seberapa menguntungkan bisnisnya, bagaimana daya tahan bisnisnya, benar tidak seperti yang dijanjikan franchisor.

Selain itu, calon franchisee juga harus konsultasi langsung dengan franchisor-nya. Melihat secara langsung dapur perusahaannya. Bagaimana budaya kerjanya, seberapa bagus manajemennya. Lihat juga laporan keuangannya dalam dua tahun terakhir. Tanyakan berbagai sertifikat bisnisnya, sejarah dan pertumbuhan perusahaannya, sudah terdaftar di HKI atau belum dan sebagainya.

Namun sebelum memutuskan membeli waralaba tersebut, anda juga harus membuka diri. Tidak hanya kesiapan mental anda saja sebagai calon pengusaha, tapi juga kesiapan modal usaha anda. Anda harus memiliki modal yang cukup, jangan sampai hanya pas-pasan.

Berapa sebenarnya modal yang cukup tersebut? Tentunya adalah sebesar yang disebut oleh franchisor, karena dialah yang tahu berapa besaran investasi serta modal kerja yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis tersebut. Tentunya anda telah siap menyediakan jumlh seperti yang disebutkan oleh franchisor. Tetapi, apakah jumlah tersebut pasti cukup?

Pengalaman menunjukkan, berulang kali terjadi bahwa franchisee mengalami kesulitan keuangan karena jumlah uang yang disiapkan sesuai ketentuan franchisor ternyata tidak mencukupi. Apa saja penyebabnya?

Ada tiga hal utama. Pertama, franchisee berpikir bahwa bisnis yang dijalankan dapt segera diambil keuntungannya guna memenuhi kebutuhan hidup. Padahal, seperti pada umumnya menjalankan usaha, sebuah bisnis membutuhkan perputaran modal yang tidak boleh segera diambil keuntungannya untuk pengembangannya.

Kedua, franchisee bekerja tidak sesuai dengan arahan franchisor, sehingga pemasukan keuangan tidak sesuai perhitungan rencana bisnis. Akibatnya, bisnis memerlukan dana tambahan untuk modal kerja.

Ketiga, asumsi bisnis atau survei potensi bisnis yang ditentukan oleh franchisor tidak sesuai dengan kenyataan, sehingga bisnis tidak berjalan lancar, pemasukan keuangan menurun sehingga memerlukan tambahan modal kerja.

Dari ketiga hal di atas, yang paling umum terjadi adalah hal yang pertama yaitu, segera mengambil keuntungan bisnis untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari. Hal ini terjadi karena salah persepsi bahwa keuntungan bisnis dapat segera dimanfaatkan untuk hal lain. Selain itu, inilah yang disebut modal pas-pasan, karena segala daya dikerahkan tanpa menyisakan sebagian dana untuk keamanan rumah tangga.

Malah ada yang awal persiapan modal didapatkan dari pinjaman saudara atau rekan dan lain-lain, di mana pada saat jatuh tempo janji bayar, ternyata tidak dapat memenuhi janji karena uang terpakai untuk menutup kebutuhan sehari-hari, sehingga akhirnya modal usaha terpakai.

Lepas dari siapa yang membuat kesalahan, tapi berpatok pada pengalaman, maka ada beberapa persiapan yang perlu dipersiapkan oleh para calon franchisee. Hal tersebut adalah jangan membeli bisnis berdasarkan sistem franchise dengan keadaan keuangan yang pas-pasan.

Masalahnya, berapa besar dana yang perlu dicadangkan di luar modal usaha yang diinformasikan oleh franchisor. Terus terang, sangat sukar untuk memperkirakannya. Satu-satunya cara adalah membuat rencana bisnis dengan asumsi yang pesimis atau konservatif, kemudian dibandingkan dengan rencana bisnis yang akan dijalankan. Selisihnya adalah modal cadangan yang perlu dipersiapkan.

Jadi, cara yng paling aman adalah dengan meminta saran kepada franchisor tanpa praduga buruk, berapa kira-kira dibutuhkan dana cadangan andaikata bisnis tidak berjalan lancar. Hal lain yang perlu dilakukan adalah dengan mempersiapkan dana untuk menghidupi keluarga paling sedikit untuk kebutuhan selama satu tahun, karena biasanya bisnis setelah satu tahun baru dapat menghidupi pemiliknya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun