Mohon tunggu...
Wara Katumba
Wara Katumba Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

POLITIK LU TU PENGADU (POLITIKus LUcu TUkang PENGAngguran berDUit

Selanjutnya

Tutup

Politik

Laporan PP-PMKRI, Senjata Makan Tuan untuk Rizieq dan MUI?

29 Desember 2016   12:07 Diperbarui: 29 Desember 2016   12:16 4599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: hidayatullah.com

“Bagiku agamaku bagimu agamamu… Ahok tidak boleh menyinggung ajaran agama islam karena dia beragama Kristen. Ahok tidak mengerti ajaran islam”

Sepenggal kalimat yang diucap Rizieq FPI memaknai ayat “Lakum diinukum waliyadiin’untuk menanggapi kasus Ahok diduga menistakan agama.

Artinya, Rizieq FPI menganggap tidak boleh agama satu menyinggung agama yang lain.

Berjalan beberapa bulan sejak kasus Ahok diproses, ternyata ucapan Rizieq FPI tidak bertahan lama untuk dirinya yang mengakibatkan “Senjata makan tuan” karena ceramahnya menyinggung soal mengucapkan selamat natal.

“Habib Rizieq ‘selamat natal,’ artinya apa? Selamat hari lahir Yesus Kristus sebagai anak Tuhan. Saya jawab, ‘Pak, lam yalid walam yulad,’ Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan. Kalau Tuhan beranak, bidannya siapa?”(sumber)


Rizieq FPI sudah mengingatkan sebelumnya tidak boleh menyinggung ajaran agama lain.Namun, ucapannya tersebut berbalik menyerang pada dirinya sendiri, sehingga pantas menerima :

 “Bagiku agamaku bagimu agamamu… Rizieq tidak boleh menyinggung ajaran agama Kristen karena dia beragama Islam. Rizieq tidak mengerti ajaran Kristen”.

Maka ketersinggungan dia atas ucapan Ahok, sama hal ucapannya menyinggung orang lain seperti yang dilaporkan Pimpinan Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP-PMKRI) ke penegak hukum.

Apa yang diucapkan Rizieq FPI tidak hanya menyinggung hari raya agama lain, tetapi ada unsur pelecehan agama seperti kalimat “Kalau Tuhan beranak, bidannya siapa?” yang diiringan dengan gelak tawa para pendengarnya.

Dilihat dari sisi keyakinan, agama Islam, Kristen, Budha, Hindu, Kong fu chu tidak akan pernah sama hingga kiamat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun