Mohon tunggu...
wara katumba
wara katumba Mohon Tunggu... pengusaha -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

POLITIK LU TU PENGADU (POLITIKus LUcu TUkang PENGAngguran berDUit)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Akal-akalan Lembaga Survey Pesanan “LSI” Memainkan Angka

6 Oktober 2016   11:16 Diperbarui: 6 Oktober 2016   11:43 3738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: konfrontasi.com

Lembaga survei besukkan Denny JA mendadak muncul dengan merilis hasil angka elektabilitas calon Gubernur DKI Jakarta seperti diatas setelah dipastikan ada 3 calon mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.

“Hasil survei Lingkaran Survey Indonesia (LSI), 3 pasangan kandidat, pasangan Ahok-Djarot memuncaki peringkat dengan elektabilitas 31,4 persen. Peringkat kedua diisi oleh Anies-Sandiaga dengan elektabilitas 21,1 persen. Kemudian di posisi ketiga ada Agus-Sylviana dengan elektabilitas 19,3 persen. Responden yang belum menentukan pilihan sebesar 28,2 persen.”(sumber: detik.com)

Sejak penutupan pendaftaran calon di KPU tanggal 23 September 2016 sampai dengan rilis LSI tanggal 4 Oktober 2016 kemarin, hanya butuh waktu 11 hari LSI mampu menyajikan survey angka yang sangat signifikan dengan selisih angka yang tidak jauh antara salah satu pasangan calon dengan pasangan calon lain.

Kemunculan LSI yang mendadak dengan rentan waktu yang sangat pendek dan tidak pernah merilis survey elektabilitas Ahok sebelumnya seperti yang dilakukan lembaga-lembaga survey lain membuktikan ciri-ciri LSI adalah lembaga survey pesanan .

Siapa yang pesan ? sebagai awal permulaan LSI akan berupaya menggiring angka elektabilitas mendekati calon lain dengan mengambil bahan referensi lembaga survey lain yang melakukan survey jauh-jauh hari sesuai tingkat peringkat elektabilitas pasangan calon, bukan angka elektabilitasnya.

Jadi yang dibangun LSI menempatkan tingkat elektabilitas yang disesuai dengan lembaga survey lain dengan posisi Ahok-Djarot peringkat satu, Anies-Uno peringkat Dua dan Agus Sylvi peringkat tiga.

Kemudian LSI melakukan hitung-hitungan atau otak-atik angka elektabilitas supaya bisa menyamai mendekati angka selisih yang cukup tipis.

Terbukti Agus-sylvi (19,3 persen) hanya terpaut selisih kisaran 2 persen dengan Anies-Uno (21,1 persen), angka yang sangat tipis sekali karena LSI tidak mungkin merilis angka Agus-Sylvi diatas Sandi-uno, kesannya terlalu berlebihan apalagi angkanya diatas Ahok-Djarot.

Beberapa tahapan yang akan dilakukan LSI sebagai lembaga survey bayaran sebagai berikut :

Pertama, Tahap awal melalui konfrensi pers tanggal 4 Oktober 2016 kemarin, LSI berhasil menempatkan angka selisih sekecil mungkin diantara 3 pasangan calon tersebut seperti contoh diatas. Bisa dilihat hasil rilis LSI antara Ahok-Djarot, Anies-Uno dan Agus-Sylvi hanya selisih berkisar 10-12 persen saja. Kerja LSI dengan waktu survey 11 hari, waktu yang paling singkat, padahal calon Gubernur seperti Agus yudhoyono calon yang tidak masuk survey lembaga survey lain sebelumnya bisa menyaingi Anies-Uno hanya selisih berkisar 2 persen. LSI hebat bukan ? Luar biasa.!

Angka selisih berkisar 12 persen hanya untuk mempermudah LSI mengotak-atik angka tersebut sehingga perubahannya tidak terlihat mencolok pada tahap berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun