Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Online Learning tapi Telkom Down, PLN Padam, Bisa Apa?

23 September 2021   12:00 Diperbarui: 7 Agustus 2023   15:36 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi PTM Terbatas, internet down, PLN padam, pencahayaan ruangan terbatas. (Cahaya akibat efek kamera) | dokumentasi pribadi

Baru saja orang tua menggoreskan senyum, tak lama, bakal kembali lahir keluhan demi keluhan.

Seiring program vaksinasi yang makin luas jangkauannya, sampai ke anak sekolah, ditambah tuntutan dari pihak orang tua; PTM Terbatas (PTM-T) akhirnya terwujud. Di jenjang SD di Kota Salatiga, PTM-T dimulai Senin (20/9).

Hari pertama, terjadilah estafet 'mandat nasional'. Hampir dua tahun, tugas mengajar dan mendampingi anak turut diemban orang tua--padahal sudah membayar penuh ke sekolah. Kini, tugas itu dikembalikan pada sekolah (baca: guru).

Fyuuhhh... Akhirnya. Sedikit lega. Begitu mungkin pengalaman orang tua. Kini beban itu berpindah pada guru. Gantian guru yang akan mengatur ulang pola pengajaran. Meski hanya 10-12 siswa tiap kelas, rasanya berat. Selama ini sudah 'mapan' dengan sistem daring. Kini, harus kembali luring, bedanya, kali ini terbatas.

Apalagi kalau blended learning, alamak. Spontan, fokus guru hanya pada anak-anak di dalam ruangan. Sampai anak yang bergabung melalui Google Meet 'protes'. Merasa dianaktirikan, haha. (Yang tabah ya nak, bapak ibu gurunya gerogi)

Blended learning ini, bagiku ribet berlipat. Selain soft skill yang harus dimiliki dan terus dilatih guru dalam mengelola pengajaran, perangkat pendukungnya juga penting.

Laptop/komputer yang mumpuni, jaringan internet stabil, speaker, proyektor LCD dan perangkat lain yang perlu. Variabel terikat dari semua perangkat itu yakni listrik dan internet provider.

Nah, jadi masalah saat Telkom (20/9) mengumumkan mengalami gangguan pada kabel laut Jasuka (Jawa-Sumatra-Kalimantan) (detik.com) Hal ini menyebabkan Indihome terganggu selama empat hari (hingga Kamis 23/9). Kami, yang terbiasa mengandalkan wifi sekolah, harus merelakan mobile data pribadi. Tidak semua kami mendapat kuota Kemendikbudristek. Siap-siap diet nih!

Tak cukup sampai di sini. Kemarin (22/9) seorang teman menginformasikan rencana pemadaman aliran listrik PLN. Tapi, nyatanya seharian kemarin listriknya lancar. Ternyata... Tadaaa!! Hari ini sekitar jam 09.50 WIB, PLN padam! Sekolah tak punya genset. Alhasil, (jauh-jauh dari rumah) anak-anak belajar dalam gelap.

Yang di rumah terputus koneksi GMeet. Yang di sekolah tinggal dalam gelap, dan panas. (Sekolah kami di area kompleks, terbatas ruang dan pencahayaan). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun