Mohon tunggu...
Wan FitriRahma
Wan FitriRahma Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Upaya Bank Indonesia dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia melalui Ekonomi Digital

11 Maret 2019   20:17 Diperbarui: 11 Maret 2019   20:31 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Ekonomi digital terus berkembang di tanah air, bahkan Indonesia dinilai memiliki potensi besar karena tingkat pengguna internetnya terus meningkat. Jumlah pengguna internet di Indonesia diproyeksikan tembus 175 juta pada 2019, atau sekitar 65,3% dari total penduduk 268 juta. Angka proyeksi tersebut meningkat 32 juta, atau sekitar 22,37% dibandingkan survei terakhir Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2017 yang mencatat pengguna internet sebanyak 143 Jutaan. 

Ekonomi digital dapat menjadi kunci pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dengan setengah penduduk Indonesia yang berusia di bawah 30 tahun, perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan ekonomi. Ekonomi dan keuangan digital juga dapat membuka kesempatan pengembangan keuangan inklusif.

Berbagai potensi ekonomi dan keuangan digital, seperti efisiensi dan produktivitas yang meningkat. Meskipun demikian, ekonomi dan keuangan inklusif memerlukan peningkatan perlindungan konsumen serta sistem keuangan yang stabil.

Untuk itu, Bank Indonesia akan terus melakukan kajian mengenai berbagai kesempatan dan risiko terkait ekonomi digital. Kajian tersebut sangat penting, mengingat perkembangan teknologi yang menyebabkan penggunaan ekonomi digital menjadi tak terhindarkan.

Indonesia telah memiliki perusahaan digital seperti Go-jek, Blibli, Buka Lapak, Shopee dan Traveloka yang terus berkembang. Masyarakat (konsumen) tidak perlu lagi memusingkan waktu dan biaya tambahan yang harus dikeluarkan ketika membutuhkan sebuah barang.

Bank Indonesia (BI) terus melakukan berbagai langkah untuk mendorong perkembangan ekonomi digital di Indonesia. Salah satunya dengan adanya inovasi untuk memperkuat Sistem Pembayaran agar bisa mendorong pengembangan dan inklusivitas GPN dalam menciptakan sistem pembayaran lokal yang cepat, efisien dan murah. 

Sebab ekonomi digital memiliki potensi yang sangat besar, terutama untuk meningkatkan perekonomian serta perluasan bisnis masyarakat, khususnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Saat ini sudah banyak sekali para UMKM yang memanfaatkan keunggulan pemasaran melalui internet dan digital. Mereka juga memanfaatkan keberadaan sejumlah e-commerce atau pasar digital yang menawarkan tempat promosi dan pemasaran.

Tantangan perekonomian yang dihadapi diperlukan upaya pembenahan dan penguatan terhadap struktur ekonomi Indonesia di berbagai aspek. Transformasi tersebut memerlukan sinergi berbagai kebijakan baik moneter, fiskal maupun sektor riil yang ditujukan pada sasaran akhir untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, seimbang dan inklusif.

Berdasarkan data yang dihimpun BI, terjadi peningkatan signifikan pada nilai transaksi e-commerce mencapai hingga Rp 13 triliun per bulan. Saat ini, BI tengah mereview berbagai kebijakan terkait ekonomi digital yang sudah dikeluarkan sebelumnya. Perkembangan teknologi yang cepat mengharuskan BI untuk selalu dapat beradaptasi, termasuk lewat aturan-aturan yang selaras dengan perkembangan teknologi.

Dalam hal ini, Bank Indonesia menyampaikan komitmennya untuk terus meningkatkan koordinasi kebijakan melalui berbagai media koordinasi di tingkat pusat dan daerah. Beberapa forum koordinasi antara lain Round Table Policy Dialogue (RTPD), Tim Pengendalian Inflasi/Daerah (TPI/D), Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK), Forum Sistem Pembayaran Indonesia (FSPI), dan Forum nasional Kebijakan Ekonomi Keuangan Daerah (KEKDA).

Terkait perdagangan dan investasi, BI juga terus berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat maupun Daerah dengan memperkuat peran Investor Relation Unit (IRU) dan Regional IRU. Dalam bidang kerjasama internasional, Bank Indonesia juga terlibat aktif di berbagai forum internasional. Bank Indonesia meyakini bahwa sinergi antara pemangku kepentingan akan menjadi modal kuat dalam mempercepat transformasi ekonomi menuju perekonomian nasional yang lebih baik.

-Wan-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun