Mohon tunggu...
Adi Sinaga
Adi Sinaga Mohon Tunggu... Lainnya - pekerja sosial

menulislah dengan kebebasan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Signifikansi Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam PTM Terbatas

9 Juni 2021   17:43 Diperbarui: 9 Juni 2021   20:56 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kepala Sekolah memang bukan satu-satunya yang harus memikirkan dan merancang persiapan dimulainya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas pada tahun ajaran 2021/2022. Tetapi kepala sekolah dapat menjadi inovator dan sumber inspirasi dengan tindakan yang dilakukan karena perannya sebagai pemimpin sekolah menjadi kunci penting untuk mulai dibukanya sekolah dengan PTM terbatas, tentu dengan dukungan dewan guru dan komite sekolah sebagai lembaga mandiri perwakilan orang tua siswa.

Merujuk Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah, kepala sekolah adalah guru yang diberi tugas untuk memimpin dan mengelola satuan pendidikan. Kepala sekolah dengan tugas utama manajerial harus semaksimal mungkin dapat mengeluarkan ide dan gagasan sesuai kompetensi berdasarkan pengalaman yang dimilikinya dalam melahirkan inovasi untuk mendukung terselenggaranya PTM terbatas dengan "jaminan" seluruh warga sekolah tetap sehat dan proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, tentu dengan pengelolaan anggaran yang tersedia.

Hari ini, pembukaan sekolah dengan PTM terbatas menjadi isu penting dengan porsi perhatian yang semakin besar dari para pemangku kepentingan pendidikan. Bukan hanya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), tetapi juga lembaga-lembaga independen yang berkontribusi dan concern pada peningkatan kualitas pendidikan. Bahkan mulai dipersiapkan langkah-langkah pendahuluan dengan survei kesiapan sekolah dan dokumentasi inovasi Pemerintah Daerah.

Bukan itu saja, kesiapan sekolah (school readiness) juga didukung dengan menyelenggarakan pelatihan bagi kepala sekolah dan guru agar pelaksanaan pembelajaran tetap bermakna dan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan anak. Kehilangan pembelajaran selama pandemi atau dikenal dengan learning loss harus menjadi perhatian yang serius dalam menjaga asa bangsa untuk tetap mewujudkan generasi yang berkualitas atau generasi emas 2045 yang didasarkan pada bonus demografi.

Selain learning loss, kekhawatiran lainnya juga adalah generasi yang hilang akibat pandemi Covid-19 (ePaper Kompas, 9/6) di mana anak terpaksa putus sekolah dan harus bekerja untuk membantu ekonomi keluarga. Parahnya lagi ketika terjadi pernikahan dini dan juga dampak pada psikologis anak. Sehingga perlu kepiawaian dan komitmen dalam strategi dan peran yang lebih taktis dari setiap pemimpin dari level nasional hingga daerah agar berbagai tantangan dapat diatasi. Akan semakin sulit apabila  justru banyak yang mengambil kesempatan untuk memperkaya diri dengan melakukan praktik korupsi mulai dari perencanaan program pengendalian Covid-19. Sadarkan diri untuk peran lebih besar pada kemaslahatan bersama dan kemanusiaan.

Kembali ke peran kepala sekolah sebagai orang kunci dalam menakhodai sekolah, maka perlu signifikansi kepemimpinan kepala sekolah dalam mempersiapkan dan menyelenggarakan PTM terbatas. Di awal pandemi kita telah menyaksikan ada beberapa kepala sekolah yang terus berupaya membuat terobosan-terobosan spektakuler untuk mendukung terlaksananya pembelajaran, baik tatap muka, daring, dan pembelajaran campuran (blended learning). 

Dibutuhkan kepemimpinan kepala sekolah yang tetap mengedepankan prinsip-prinsip partisipatif, transparan, dan akuntabel serta mampu bekerjasama maupun berkolaborasi dengan baik untuk mendorong terwujudnya pembelajaran yang lebih bermakna. Jangan sampai bangsa ini kehilangan harapan pada masa depan generasi bangsa. Teruslah memimpin dengan kebajikan untuk masa depan yang lebih baik.    

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun