Mohon tunggu...
Wakhidatul Khoirunnisa
Wakhidatul Khoirunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang Berproses

Pelajar NUsantara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rasulallah sebagai Konselor Pertama yang Profesional

21 Juli 2021   14:27 Diperbarui: 21 Juli 2021   15:12 1078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Konselor merupakan pengampu pelayanan ahli bimbingan dan konseling yang dapat memberikan ketentraman, kenyamanan, dan harapan baru bagi klien. Untuk menjadi konselor yang profesional haruslah menampilkan sikap hangat, jujur, empati, menghargai, dan yang paling utama dapat dipercaya dalam artian menjaga kerahasiaan konseli. Konselor haruslah memiliki kualitas pribadi yang baik, karena dengan begitu keberhasilan konseling akan berjalan dengan baik pula. Konselor yang profesional yaitu konselor yang memiliki kualitas yang baik, secara aspek akademik maupun kemampuan dalam menangani berbagai permasalahan yang ada di lapangan.

Sebagaimana kita ketahui, Rosulallah SAW telah memiliki kualitas pribadi yang baik, pemimpin yang istimewa dan mempunyai kepribadian yang agung. Rosulallah memiliki sifat siddik yang artinya benar, sifat ini menjadi dasar dalam menjalankan aktifitas. Siddiq berarti memiliki kejujuran dan selalu melandasi ucapan, keykinan serta perbuatan sesuai dengan ajaran islam. Sifat siddiq ini bisa kita samakan dengan kompetensi kepribadian. Dalam menjalankan profesinya, konselor dituntut untuk senantiasa memiliki kepribadian yang benar. Seorang konselor harus memiliki kepribadian yang jujur, akhlak mulia, norma, etik, dan memiliki ajaran agama yang baik.

Sifat yang dimiliki Rosulallah selanjutnya adalah amanah yang artinya dapat dipercaya. Ciri dari sifat amanah yaitu tidak menceritakan rahasia orang lain, tidak menggunakan barang sebelum meminta izin, berperilaku sopan, serta taat kepada Allah SWT.amanah ditampilkan dalam keterbukaan, kejujuran, pelayanan yang optimal serta berbuat baik dalam segala hal. Sifat amanah dapat dianalogikan dengan kompetensi sosial. Dalam menjalankan tugasnya interaksi dengan masyarakat adalah suatu keniscayaan. Keterampilan dalam berinteraksi, berkomunikasi, bekerja sama, dan bergaul adalah bagian dari kompetensi sosial yang harus dimiliki oleh konselor. Kemampuan tersebut akan menjadikan konselor lebih mudah berinteraksi dengan siapa saja, baik dengan orang sekitar ataupun masyarakat, sehingga akan berjalan dengan penuh harmonis karena dijembatani oleh seorang konselor yang berkompeten. Dengan memiliki sifat amanah, Rosulallah menjadi seorang pemimpin yang dipercayai oleh orang-orang yang hidup dizamannya.

Selanjutnya, sifat yang dimiliki oleh Rosulallah yaitu tabligh yang memiliki arti menyampaikan. Segala risalah dan perinta dari Allah selalu disampakan oleh Rosulallah. Sifat tabligh ini bisa kita sesuaikan dengan kompetensi profesional. Seorang konselor ketika menyampaikan materi perlu menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai. Allah memberikan gelar kepada Nabi Muhammad yaitu mundhir yang artinya pemberi peringatan, diutusnya Nabi sebagai orang yang memberi peringatan yakni untuk membimbing umatnya, memperbaiki dan mempersiapkan manusia untuk mencapai kebahgiaan dunia dan akhirat. Begitu juga konselor, dituntut memiliki kemampuan dala perencanaan dan pelaksanaan proses konseling. Konselor memiliki tugas untuk mengarahkan diri konseli untuk mencapai tujuan terbaik pada dirinya, untuk itu konselor dituntut untuk mampu menyampaikan arahan yang tepat.

Sifat selanjutnya yang dimiliki Rosulallah adalah fathonah yang berarti cerdas, bijaksana dalam sikap, perkataan dan perbuatan. Sifat fathonah ini dapat diibaratkan dngan kompetensi pedagogik, konseling merupakan suatu kegiatan yang tersusun dan terarah untuk mengembangkan potensi dan kemandirian klien. Kecerdasan dalam mengaplikasikan konsep pada konseling dibarengi dengan kecermatan dalam memilih metode dalam melangsungkan sebuah proses konseling. Oleh karenanya, pemahaman terhadap karakter kepribadian, sifat, kejiwaan, penguasaan tentang teknik konseling dan prinsip konseling sangatlah diperlukan agar klien dapat mengaktualisasikan kemampuannya dalam menghadapi permasalahan yang klien hadapi.

Sifat-sifat mulia dan agung yang dimiliki oleh Rosulallah dalam memberi layanan dan penasehatan kepada klien melebihi dari sifat dan sikap yang dituntut dari sifat dan sikap yang dituntut dari seorang konselor profesional seperti yang dirumuskan oleh persatuan  (National Vocational Guidance Association) yaitu : Interes terhadap orang lain, sabar, peka terhadap berbagai sikap dan reaksi, memiliki emosi yang stabil dan objektif, sungguh-sungguh, respek terhadap orang lain dan dapat dipercaya.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad dari Abû Umâmah, diceritakan, seorang pemuda mendatangi Rasul dan bertanya secara lantang di hadapan para sahabat: Wahai Rasulullah, apakah engkau dapat mengizinkan saya untuk berzina? Mendengar pertanyaan yang tidak sopan itu para sahabat ribut dan mau memukulinya, Nabi segera melarang dan memanggil, bawalah pemuda itu dekat-dekat kepadaku. Setelah pemuda itu duduk di dekat Nabi, Nabi bertanya kepada pemuda itu: Bagaimana jika ada orang yang akan menzinai ibumu? Pemuda itu menjawab, demi Allah saya tidak akan membiarkannya. Bagaimana terhadap anak perempuanmu? Pemuda itu menjawab, tidak juga ya Rasul, demi Allah saya tidak akan membiarkannya. Nabi melanjutkan, bagaimana jika terhadap saudara perempuanmu? Tidak juga ya Rasul, saya tidak akan membiarkannya. Nabi meneruskan, begitu juga orang tidak akan membiarkan putrinya atau saudara perempuannya atau bibinya dizinai. Nabi kemudian meletakkan tangannya ke dada pemuda itu sambil berdoa: “Ya Allah bersihkanlah hati pemuda ini, ampunilah dosanya dan jagalah kemaluannya.” Dari kisah tersebut dapat kita lihat bagimana Rosulallah (sebagai seorang konselor islami) memberikan nasehat, arahan dan bimbingan dengan penuh persuasif, lemah lembut, penuh kesungguhan dan kesabaran menghadapi seorang pemuda (klien) yang meminta pendapat kepada beliau.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat penulis simpulkan bahwa Rosulallah merupakan sosok pribadi yang dapat dikatakan sebagai konselor yang profesional, ini ditandai dengan karakternya yang siddiq, amanah, tabligh, dan fathonah. Dengan sifat yang dimiliki ini, Rosulallah memiliki kedududkan yang dapat memberikan bimbingan serta upaya-upaya dalam mengatasi sebuah permasalahan yang terjadi pada kaumnya maupun ketika berhadapan dengan musuhnya.

Writer: Wakhidatul Khoirunnisa, Dewi Umi Widayanti, Reni Apriyani.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun